Sukses mengangkat tiga menteri negara sebagai warga kehormatan kapal selam, brevet kapal selam atau biasa disebut Hiu Kencana, Sabtu (18/10/2014) diserahkan juga kepada lima menteri.
Mereka yang dapat bravet diantaranya Dipo Alam, Menteri Sekretaris Kabinet; Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan; Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan; Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat; Dr. Ir. Azwar Abubakar, M.M, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; serta Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, Kepala BIN.
Penyerahan dilakukan dalam sebuah upacara yang digelar di dalam lambung kapal selam yang tengah berlayar di bawah permukaan laut, di wilayah Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Jawa Timur, Sabtu (18/10/2014).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada upacara tersebut, Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), dan dihadiri sejumlah pejabat TNI Angkatan Laut.
Sebelumnya, keenam pejabat tinggi negara tersebut harus turut merasakan berlayar dengan menggunakan kapal selam KRI Nanggala-402 yang dikomandani Letkol Laut (P) Hari Setyawan, S.E., (lulusan AAL angkatan 43) untuk menyelam di kedalaman 25 meter di wilayah perairan tersebut.
Pelayaran perdana mereka dengan kapal selam TNI AL tersebut didampingi oleh Laksamana TNI Dr. Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, Pangarmatim , dan Kolonel Laut (P) Purwanto, Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim.
Keenam pejabat negara tersebut lantas melaksanakan peran berlayar dan bertempur di kapal selam, serta menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal selam beroperasi, salah satu diantaranya mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi lainnya.
Seusai melaksanakan pelayaran dan penyelaman, selanjutnya Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perdagangan, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Kepala BIN secara resmi diangkat sebagai warga kehormatan kapal selam TNI AL, yang ditandai dengan penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan oleh Kasal.
Upacara penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana yang diselenggarakan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan, rasa terima kasih, dan penghargaan dari jajaran TNI Angkatan Laut kepada keenam pejabat tersebut atas jasa, perhatian, perjuangan, dukungan, kerja sama yang terjalin dengan baik, dalam upaya turut serta membesarkan dan memajukan TNI Angkatan Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan diangkatnya Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perdagangan, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Kepala BIN sebagai warga kehormatan kapal selam, maka hingga saat ini pejabat yang telah diangkat menjadi warga kehormatan kapal selam dan berhak menerima brevet kehormatan Hiu Kencana sebanyak 142 orang.
KRI Nanggala-402 dibuat oleh galangan Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat pada tahun 1981. Merupakan kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut negara-negara di dunia.
KRI Nanggala-402, merupakan kapal TNI AL kedua yang menyandang nama Nanggala. Kapal pertama merupakan salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang di-scrap/dihapus tahun 1970-an. Kapal selam tersebut pernah terlibat dalam penugasan negara dalam operasi perebutan Irian Barat, untuk kembali ke pangkuan NKRI.(tok/fik)