Sutopo Purwo Nugroho, humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan BNPB bersama pihak terkait telah menyiapkan sejumlah rencana sebagai upaya menghadapi kemungkinan terburuk ancaman dari Gunung Slamet yang hingga kini masih berstatus siaga. Khususnya, di lima Kabupaten yang dekat dengan Gunung Slamet.
“Lima Kabupaten seperti Pemalang, Banyumas, Brebes, tegal dan Purbalingga sudah disiapkan hadapi kemungkinan terburuk dan dari BNPB akan terus memberikan pendampingan terutama terkait sosialisasi dan perencanaan,” katanya saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Sabtu (13/9/2014).
Rencana tersebut diantaranya menetapkan titik-titik untuk evakuasi dan mendirikan tenda pengungsian. Seperti yang sudah didirikan di tiga Desa Kabupaten Purbalingga yakni Desa Cendana, Binangun dan Blambangan.
Selain itu, sekitar 50 ribu masker juga telah disiapkan dan tinggal dibagikan kepada warga setempat jika aktivitas Gunung Slamet mulai beredampak pada masyarakat.
“Sejauh ini, sosialisasi juga sudah dilakukan dan minimal radius 4 kilometer harus kosong atau tidak boleh ada aktivitas. Namun di Gunung Slamet sendiri, memang tidak ada pemukiman di radius tersebut jadi belum ada pengungsian,” terangnya. Pemukiman terdekat dengan Gunung Slamet berjarak sekitar 6 kilometer.
Gunung Slamet, hingga saat ini masih berstatus siaga dan terpantau aktivitas masih sangat tinggi. Letusan dan dentuman masih kerap terdengar. Begitu juga dengan gempa letusan dan gempa hembusan. Apabila terjadi kenaikan status, sekitar 23 ribu warga dari lima Kabupaten terdekat harus mengungsi.(ain/wak)