Sebanyak 900 lebih personel dari berbagai unsur disiagakan dalam penertiban lapak dan kios pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan Jl. Dokter Wahidin, Jl. Untung Suropati, dan Jl. Syamanhudi, Senin (8/9/2014) pagi.
Suryadi Kepala Satpol PP Pemkab Jember mengatakan, sebanyak 370 personel Satpol PP sudah disiagakan dari pagi. Selain itu, operasi penertiban tadi juga dibantu dari pihak keamanan Polri sebanyak 400 personel dan 100 personel dari TNI.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan dinas PU, petugas medis, dan juga petugas pemadam kebakaran.
AKBP Awang Joko Rumitro Kapolres Jember mengatakan, khusus personel keamanan disiagakan untuk membantu pengamanan dan juga mengatur arus lalu lintas, karena di sejumlah titik jalan ditutup, seperti arah menuju Jl. Untung Suropati dan menuju ke arah Jompo, serta jalan menuju ke arah Jl. Diponegoro.
Pantauan Wulan Kusuma reporter Radio Mutiara FM Jember, penertiban tetap dilakukan sampai selesai, meskipun sebagian pedagang menyayangkan kondisi lapaknya yang dihancurkan.
Menurut mereka, petugas berjanji memindahkan bukan menghancurkan. Doa bersama juga dilakukan oleh para pedagang yang juga membawa anak-anaknya yang masih sekolah di bangku Sekolah Dasar, sehingga kejadian ini juga tidak sampai ricuh dan tidak ada koban.
Diinformasikan, sebanyak 208 pedagang kaki lima di sekitar Pasar Tanjung harus direlokasi karena lokasi tempat mereka berjualan menyalahi perda. Sebanyak 49 pedagang sudah mendaftarkan dirinya ke 6 pasar relokasi, sementara sisanya memilih bertahan. Pemkab sudah memberikan surat peringatan sampai 3 kali untuk segera pindah dengan batasan akhir 7 September kemarin dan hari ini merupakan eksekusi bagi PKL yang masih bertahan.(ono/ipg)
Teks Foto :
1. Pasca dirobohkan kios dan lapak PKL, petugas mulai membersihkan.
2. Satpol PP membersihkan kios dan lapak PKL di Jl. Syamanhudi.
3. PKL dan anak-anaknya mengadu ke gedung DPRD Jember.
Foto : Wulan Radio Mutiara Jember