Pemerintah provinsi Jawa Timur telah menyiapkan beberapa langkah penanganan baik jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang untuk bencana kekeringan yang melanda 624 desa di Jawa Timur.
Soekarwo Gubernur Jawa Timur dalam talk show dalam program “Warung Pakde” di Radio Suara Surabaya, Kamis (18/9/2014) mengatakan, untuk langkah penanganan jangka pendek dilakukan droping air bersih untuk daerah terdampak dengan pola sharing di kabupaten di Jawa Timur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan dropping air bersih satu rit selama tiga kali dalam satu minggu untuk 624 desa. Dropping air bersih ini mulai 15 September-31 Oktober 2014 dengan volume 5.000 liter/tangki.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendroping air bersih sesuai kebutuhan masyarakat terdampak di kabupaten bersangkutan,” kata Soekarwo.
Kata Soekarwo, sarana yang tersedia berupa 3.000 unit tandon air kapasitas 2.200 liter dan 30.000 jeriken dengan kapasitas 30 liter pengadaan tahun 2011 sampai tahun 2013.
Sedangkan untuk langkah penanganan jangka menengah dan jangka panjang, kata dia, dilakukan penyediaan sarana dan prasarana berupa pipanisasi, water tower, sumur bor dalam dan jet pump. Sarana dan prasarana ini bantuan pemerintah pusat (BNPB) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (PU Cipta Karya) beserta pemerintah kabupaten.
“Selain itu juga dilakukan perbaikan dan revitalisasi embung, pembuatan embung geomembran di kabupaten dengan kapasitas kurang lebih 6.500 meter kubik,” ujar dia.
Soekarwo menambahkan, tahun 2012 dan 2013 sebanyak 52 embung geomembran dan pembangunan embung tahun 2014 oleh Dinas PU Pengairan direncanakan sebanyak 100 embung. (dwi/ipg)
Teks Foto :
– Droping air di daerah kekeringan
Foto : antaranews.com