Dengan dioperasionalkannya jalur double track atau jalur ganda Surabaya – Jakarta, dipastikan lalu lalang kereta api meningkat. Termasuk yang melintasi kampung Demak selatan, Surabaya. Dimana, dalam sehari lebih dari 10 kereta api melintas.
“Kalau ditanya bising atau tidak, jawabnya pasti bising. Tapi kami juga tinggal dikawasan ini sudah puluhan tahun, jadi sudah terbiasa. Siang atau malam, memang selalu ada kereta api yang melintas. Apalagi sekarang jalur double track,” ujar Siti Aminah warga RT 1 RW 5 Demak selatan, Surabaya.
Saat pagi hingga siang, lanjut Siti Aminah, kereta api memang melintas dari arah stasiun Surabaya Pasar Turi menuju arah barat melalui jalur utara Jawa atau dari arah barat masuk menuju stasiun Surabaya Pasar Turi. Tiap hari tidak terhitung jumlahnya.
Dengan mulai dibukanya jalur double track, dipastikan tidak hanya kereta api berpenumpang manusia saja yang akan melintas, tetapi kereta barang juga akan melintasi kawasan Demak selatan, yang memang berdekatan dengan stasiun Surabaya Pasar Turi itu.
“Dari kecil saya sudah tinggal disini. Yang pasti tidak kaget dengar suara kereta api melintas. Tapi jalur double track itu kabarnya menambah jumlah kereta api yang melintas. Jadi berarti tambah bising. Kok sepertinya biasa-biasa saja gitu. Semoga,” tambah Siti Aminah diiringi tawa.
Sementara itu, menurut Sugianto warga Demak selatan juga, kebisingan kereta api memang sudah bagian sehari-hari warga masyarakat disana.
“Justru yang penting bagaimana warga kampung dekat rel ini tetap aman. Kalau soal suara bising kok sepertinya bukan gangguan,” tegas Sugianto saat ditemui suarasurabaya.net, Kamis (4/9/2014).(tok/ain)
Teks foto:
– Lama tinggal ditepi rel kereta api, warga Demak selatan tidak terganggu kebisingan.
Foto: Totok suarasurabaya.net