Kuota pendaki ke gunung Semeru dibatasi maksimal 500 orang sejak pendakian menuju gunung Semeru dibuka kembali pada 5 Mei 2014.
Ayu Dewi Utari Kepala Balai Besar TNBTS pada Radio Suara Surabaya mengatakan, pembatasan kuota ini untuk menjaga kelestarian kawasan ekosistem setempat, pengawasan pendaki, keamanan serta kenyamanan pada pendaki.
“Kuota pendaki Semeru hingga Rabu (28/5/2014) sudah terpenuhi dan tercatat sebanyak 500 orang per hari melakukan pendaftaran secara online sehingga wisatawan yang akan melakukan pendakian harus antre,” kata dia.
Kata Ayu, memang setelah jalur pendakian dibuka kembali, jumlah pendaki ke gunung Semeru malah semakin membludak. Namun meskipun demikian, tidak akan dilakukan penambahan kuota maksimal pendaki perharinya.
Dengan kuota sebanyak 500 pendaki setiap hari, lanjut dia, berarti sebanyak 1.500 orang yang berada di sepanjang jalur pendakian gunung Semeru.
“Artinya sebanyak 500 pendaki akan naik, 500 pendaki berada di Pos Kalimati dan 500 pendaki bergerak turun menuju Pos Ranu Pane,” ujar dia.
Dengan makin banyaknya pendaki, Ayu mengimbau agar para pendaki tidak membuang sampah sembarangan dan membawa sampah anorganik turun, baik milik sendiri maupun sampah yang ditemukan di sepanjang jalur pendakian, sedangkan untuk sampah organik lebih baik ditimbun.
“Petugas juga mengimbau kepada pendaki untuk tidak memotong pohon yang digunakan sebagai perapian api unggun pada malam hari dan membuat bunyi-bunyian yang dapat mengganggu satwa yang berada di dalam kawasan,” katanya. (dwi)