Konsumsi BBM bersubsidi di Jawa Timur tahun lalu terutama solar, jebol dari kuota atau multi kuota dari yang ditetapkan pemerintah.
Afandi General Manager Pertamina Fuel Ritel Regional 3 Jakarta pada Radio Suara Surabaya mengatakan, solar bersubsidi melebihi kuota sebanyak 5 persen.
Jebolnya kuota solar bersubsidi ini karena memang tidak ada pembatasan pembelian. Sehingga pemerintah yang menanggung biayanya.
Afandi yang sebelumnya bertugas di Regional 5 Surabaya menambahkan, berbeda untuk konsumsi premium bersubsidi di Jawa Timur aman, tidak melebihi kuota.
Afandi berharap dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) ini bisa dikendalikan konsumsi BBM bersubsidi. Sehingga kalau BBM bersubsisi mau jebol, sudah bisa segera dikendalikan. Tapi secanggih apapun teknologinya, kesadaran masyarakat harus dibangun. Misalnya masyarakat yang mampu tidak menggunakan BBM bersubsidi lagi.(gk/ssfm/ipg)