Beberapa model konservasi dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian hutan mangrove. Di antaranya seperti yang dilakukan beberapa daerah di Indonesia dan negara.
Model mina hutan adalah cara konservasi hutan mangrove dengan cara mangrove dikelilingi kolam, mangrove di luar kolam dan mangrove diantara kolam dalam dan luar. Dengan pengembangan mina hutan secara lebih tertata dan perbandingan antara hutan dan tambak sebsar 80%:20% diharapkan dapat meningkatkan produksi per satuan luas dan hasil dan tangkapan udang liar.
Dengan model konservasi mangrove model mina hutan, diharapkan di sekitar kolam yang lebih baik akan meningkatkan kesuburan kolam dengan banyaknya detritus yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada produksi. Di samping itu hutan yang lebih baik akan menjadi tempat mengasuh anak yang cukup bagi udang. Selain itu, daun mangrove yang jatuh diduga mengandung alelopaty yang dapat mengurangi keberadaan penyakit ikan dalam tambak.
Kawasan mina hutan sudah diteapkan di Blanakan dan Cikeong, Bali dan Binjai Sulawesi Selatan. Dengan demikian, kawasan mina hutan dapat berfungsi ganda yaitu menjaga dan memelihara ekosistem serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain itu, Mangrove Information Center (MIC) merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Proyek Pengembangan Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari dan Pemerintah Jepang melalui Lembaga Kerjasama Internasional Pemerintah Jepang melalui Japan International Corporation Agency (JICA).
Dari hasil identifikasi ini, dibentukalan team bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang dan selanjutnya sepakat untuk membangun Proyek Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari.
Usaha reboisasi hutan mangrove yang telah dilakukan oleh The Mangrove Information Center memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung karena persediaan untuk konsumsi oksigen sudah tersedia di tempat ini dan meningkatkan rasa aman dari bencana tsunami bagi masyarakat yang berdekatan dengan hutan mangrove tersebut.
Selain itu, kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pelestarian hutan mangrove semakin meningkat. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah (dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi) dan industri pariwisata dengan secara sukarela untuk ikut serta menanam pohon mangrove di beberapa tempat seperti di kawasan konservasi. (dwi/ipg)