Minggu, 24 November 2024

Kongres Pelajar, Titik Awal Menghadapi Masa Depan Bangsa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Abraham Samad ketua KPK pembicara dalam Kongres Pelajar. Foto: Totok suarasurabaya.net

Jika pendahulu negeri ini dulu berperang merebut kemerdekaan agar terbebas dari penjajah, maka generasi saat ini punya kewajiban mengisi kemerdekaan dengan kegiatan, aktivitas serta berbagai hal positif dan bermanfaat bagi negeri ini. Melalui Kongres Pelajar 2014 inilah titik awal menghadapi tantangan masa depan bangsa.

“Oleh karena itu, adalah tugas kalian semua sebagai generasi bangsa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Tantangan bangsa ini dimasa depan sungguh berat, dan para pelajar yang hari ini hadir disini, dalam Kongres Pelajar 2014 punya tugas yang harus dihadapi,” ujar Tri Rismaharini Walikota Surabaya membuka Kongres Pelajar 2014 di Convention Hall Unair Surabaya, Senin (10/11/2014).

Lebih jauh Risma mengingatkan bahwa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif bisa dilakukan dengan memulainya dari hal-hal yang kecil. Dan dari hal-hal kecil yang positif itu, pasti akan menjadi sesuatu yang besar dan bermanfaat jika dilakukan terus menerus.

Di hadapan perwakilan pelajar dari 590 Kabupaten Kota se Nusantara, Risma juga berpesan agar para pelajar tidka lagi menjadi bagian dari hal-hal negatif yang ada ditengah-tengah masyarakat. “Narkoba, tawuran, dan hal-hal negatif lainnya harus dijauhi. lakukan hal-hal positif demi diri sendir, keluarga, bangsa dan agama kalian masing-masing,” pungkas Tri Rismaharini.

Kongres Pelajar 2014 digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober serta Hari Pahlawan 10 Nopember. Pada kongres yang digelar di Kota Surabaya, Senin (10/11/2014) hadir sebagai pembicara Buya Sjafi’i Maarif mantan Ketua Umum Muhammadiyah bersama Abraham Samad ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam paparannya dihadapan para pelajar, Abraham Samad mengingatkan para pelajar untuk sejak awal mengenal korupsi, tetapi tidak melakukannya, agar dimasa mendatang dapat mengetahui bagaimana dampak atau akibat yang ditimbulkan dari sebuah perilaku yang korup tersebut.

“Korupsi itu berdampak pada kerugian yang besar. Jangan anggap bahwa korupsi itu hanya merugikan negara. Korupsi itu juga merugikan diri sendiri. Dan yang paling parah adalah korupsi itu bisa merugikan generasi yang akan datang. Oleh karena itu, hindari, dan katakan tidak,” pesan Abraham Samad, Senin (10/11/2014).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs