Kloter pertama jamaah haji asal embarkasi Surabaya diberangkatkan ke tanah suci, Senin (1/9/2014). Secara simbolik, mereka dilepas oleh Soekarwo Gubernur Jawa Timur, pada pukul 08.30 WIB di Asrama Haji Sukolilso, Surabaya.
Kloter pertama yang diberangkatkan terdiri dari 445 orang terdiri dari 310 jamaah asal Surabaya dan 135 jamaah asal Sidoarjo dan lima orang petugas haji.
Mereka dilepas Soekarwo dengan menggunakan 10 bus. “Jadwal kloter pertama berangkat pukul 10.30 WIB dari Juanda menggunakan Saudi Airlines dengan kode SV 5103,” kata Andrias Yustinian, Humas Bandara Juanda.
Sementara itu, Soekarwo berharap para jamaah selalu menjaga kesehatan selama di tanah suci. Jamaah haji, kata dia adalah ibadah yang sangat melelahkan sehingga kesehatan perlu dijaga sebaik mungkin.
“Selain mencari ridho, jamaah haji harus menjaga kesehatan agar selamat dan bisa menunaikan ibadah haji dengan lancar,” kata Pakde Karwo sapaan Soekarwo.
Selama pelaksanaan haji, kata dia, pemerintah sebenarnya juga telah ikut menjaga kesehatan para jamaah haji. Salah satunya dengan melakukan pengecekan kesehatan dan pemberian vaksinasi maningitis kepada para jemaah yang akan berangkat.
Vaksin meningitis sendiri adalah vaksin yang disuntikkan kepada para jamaah haji dan umrah, dengan tujuan mencegah penularan meningitis meningokokus (radang otak) antar jamaah.
Pakde Karwo juga berharap para jemaah bisa menunaikan ibadah haji dengan sabar dan jangan lupa mendoakan Jatim agar selalu terjaga kedamaian dan kenyamanannya.
Pada kesempatan yang sama, Ida Fauziah, Ketua Komisi VII DPR RI, mengatakan Departemen Agama dan Kementerian Kesehatan harusnya terus menyosialisasikan agar para jamaah menjaga kesehatan. Karena beberapa virus seperti korona dan ebola saat ini membayangi para jamaah.
Dihubungi terpisah, M Sakur, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama Jawa Timur mengatakan untuk kloter pertama kali ini terdapat dua jamaah yang menunda keberangkatan karena sakit.
“Yang sakit satu karena gagal ginjal, tapi istrinya ikut nunggu jadi keduanya ditunda berangkat,” kata Sakur. Meski ditunda, tapi keduanya dipastikan tetap akan berangkat menunggu rekomendasi dari dokter. (fik/rst)