
Pemerintah Jawa Timur meluncurkan ATM Samsat yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran pajak kendaraan bermotor. Dengan ATM Samsat, diharapkan bisa membantu masyarakat dalam pembayar pajak kendaraan.
“Ini merupakan inovasi besar karena satu-satunya di Indonesia,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur saat launcing ATM Samsat, Selasa (8/7/2014).
Menurut Soekarwo, ATM Samsat diharapkan mampu memangkas waktu pembayaran pajak kendaraan. Apalagi dengan model ATM, maka sistem ini akan mencegah terjadinya korupsi serta mampu mempersempit ruang gerak para calo pajak kendaraan bermotor.
“Tidak akan KKN karena menggunakan mesin. Semua biaya transparan disini. Ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia dalam pelayanan publik,” kata dia.
Untuk tahun ini, Pemerintah Jawa Timur menyediakan 10 unit mesin ATM yang akan dipasang di beberapa titik. Selanjutnya, tahun depan akan ditambah tergantung jumlah kebutuhan. Menurut dia, dengan menggunakan mesin ini sistem pelayanan publik diharapkan kian lebih tertata.
Keberadaan ATM Samsat diharapkan juga mampu menggenjot pendapatan pajak karena wajib pajak semakin mudah menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan.
Data yang himpun dari Samsat Jawa Timur menyebutkan penerimaan kas melalui pungutan kendaraan bermotor ditargetkan Rp9,3 triliun pada tahun 2014. Jumlah tersebut sudah terealisasi sebasar 47,79 persen atau sebesar Rp5,1 triliun.
Sementara itu, Brigjen Pol Sam Budi Gusdian Wakorlantas Mabes Polri mengatakan, sistem ini merupakan yang terbaru di Indonesia. Ia berharap semua Samsat di seluruh Jawa Timur belajar dengan sistem ATM ini.
“Jawa Timur yang pertama. DKI Jakarta saja sebagai ibukota belum menggunakan aplikasi ini. Ke depan Samsat se-Indonesia bisa meniru Jawa Timur,” katanya.
Ada banyak keunggulan menggunakan mesin ATM Samsat ini. Salah satunya, layanan ini sangat fleksible untuk ditempatkan di tempat-tempat strategis seperti perbankkan bahkan di luar propinsi Jawa Timur. Karena, banyak orang-orang Jawa Timur yang tinggal di seluruh Indonesia.
“Layanan ini tidak terbatas waktu dan jarak. Nanti akan ditempatkan di luar Jawa Timur karena banyak orang-orang Jawa Timur yang tinggal di luar Jatim,” kata dia. (fik/dwi)