Akibat anjloknya kereta barang di jalur garahan merawan Kabupaten Jember, Senin (20/1/2014) pagi, sebanyak 297 penumpang dilakukan overstappen atau perpindahan kendaraan. Pemindahan penumpang dari kereta api ke bus, menggunakan empat unit bus digunakan sebanyak 4 unit.
Seperti dilaporkan Wulan reporter Radio Mutiara FM Jember, Mohammad Sofyan Kepala Stasiun Jember mengatakan, sebanyak 297 penumpang terdiri dari 212 penumpang asal Stasiun Surabaya yang menggunakan kereta mutiara timur siang akan menuju banyuwangi. Selain itu 85 orang penumpang lainnya asal Stasiun Banyuwangi yang akan menuju ke Surabaya.
“Untuk penumpang asal Banyuwangi, dipindah menggunakan bus dari Stasiun Kalibaru, mulai pukul 08.00 WIB menuju Stasiun Jember. Sedangkan penumpang dari Stasiun Jember menuju Banyuwangi, dipindahkan ke bus menuju Stasiun Kalibaru pukul 13.30 WIB,” kata Mohammad Sofyan kepada wartawan, Senin (20/1/2014).
Dia menambahkan, terjadi keterlambatan kedatangan kereta api Mutiara Timur siang ke Stasiun Jember, selama 2,5 jam, yang seharusnya tiba pukul 11.00 WIB, tetapi kereta ternyata tiba pukul 13.15 WIB.
Sementara itu, Miro satu diantara wisatawan asal Jerman yang berdada di dalam kereta mengaku, tidak mengetahui jika ada kejadian kereta anjlok. Dia bersama seorang temannya akan pergi ke Bali dengan menumpang kereta api dari Jakarta. Dia hanya mendapat pemberitahuan dari petugas, untuk berpindah ke bus saat tiba di Stasiun Jember.
Sekadar diketahui, kereta api barang anjlok di jalur antara Garahan- Merawan di kilometer 28 plus 700, Senin sekitar pukul 09.15 WIB. Anjloknya Kereta Api barang menyebabkan Kereta Api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya tertahan di stasiun Kalibaru Banyuwangi. Hingga saat ini PT KAI Daops 9 Jember masih melakukan penyelidikan atas penyebab kejadian tersebut. (wul/wak/ipg)
Teks Foto:
– Petugas PT KAI meminta penumpang kereta untuk pindah ke bus.
Foto: Wulan Radio Mutiara FM Jember