Peringatan Kenaikan Yesus Kristus pada Kamis (29/5/2014) ternyata memiliki makna sederhana tetapi sangat dalam terkait dengan kesetiaan serta keteguhan iman Katolik, yang diwujudkan dengan naiknya Yesus Kristus menuju surga setelah 40 hari bangkit dari kematiannya.
Romo Eko Budi Susilo Pr, anggota dewan penasehat Ikatan Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Jawa Timur, menyampaikan bahwa makna kenaikan Yesus Kristus yang diperingati dengan Hari Kenaikan Isa Almasih, memang bermakna pada kesetiaan dan keteguhan Iman Katolik.
“Hingga Yesus Krsitus wafat kemudian bangkit yang diperingati dengan Paskah, para muridnya masih belum memahami ajaran Yesus. Dan 40 hari setelah Paskah, Yesus kemudian naik ke surga, para muridnya masih setia menunggu Yesus untuk kembali mengajarkan iman Katolik. Inilah makna kenaikan Isa Almasih itu,” terang Romo Eko.
Kesetiaan iman Katolik itu tergambar dalam penantian seluruh murid Yesus termasuk para umat Katolik yang menunggu kedatangan Yesus Kristus dengan ajaran kebaikannya terhadap sesama manusia. “Dan kesetiaan menunggu Yesus itu menjadi satu diantara makna kenaikan Isa Almasih, pada Kamis (28/5/2014) besok,” tambah Romo Eko pada suarasurabaya.net.
Keteguhan iman Katolik itu, lanjut Romo Eko adalah bagian penting dari kesetiaan menunggu kembali Yesus Kristus untuk mengajarkan setiap kebaikan kepada seluruh umat manusia. “Oleh karena itu, kenaikan Yesus Kristus ke surga adalah juga bagian dari kesetian dan keteguhan iman Katolik,” tegas Romo Eko Budi Susilo Pr, Rabu (28/5/2014).
Sementara itu, Kamis (29/5/2014) besok, umat Katolik di Surabaya dijadwalkan menggelar doa untuk memperingati Kenaikan Yesus Kristus atau kenaikan Isa Almasih, di sejumlah Gereja Katolik di Surabaya. “Misa biasa,” tegas Romo Eko Budi Susilo Pr, yang juga menjabat Romo Paroki Nganjuk ini.(tok/ipg)
Teks foto:
– Misa kenaikan Yesus Kristus digelar 40 hari setelah perayaan Paskah.
Foto: inilahfoto.com