Keluarga korban menolak jenazah Lailiyatul Musyarofah dimakamkan di area Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
Hal ini diungkapkan langsung Muhammad Supriadi ayah korban di hadapan ribuan jamaah sholat Jumat. Padahal KH. Asep Saifudin Chalim pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah meminta lamgsung kepada keluarga korban agar korban dimakamkan di area pesantren bersama para suhadak pondok. Tapi hal itu ditolak dengan halus oleh Supriadi, alasannya hanya karena jarak saat ziarah nanti terlalu jauh.
Sekadar diketahui Lailiyatul Musyarofah merupakan santriwati kelas VII MTs asal Trosobo Sidoarjo.
Setelah sholat Jumat korban langsung dibawa ke rumah duka mengandarai mobil pribadi keluarga. Iring-iringan jenazah juga diikuti oleh pengurus pondok dan sejumlah santri.
Sekadar diketahui, ruang asrama putri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Desa Tebel Pacet Mojokerto terbakar, Jumat (15/8/2014) sekitar pukul 02.00 WIB dan baru bisa dipadamkan pukul 04.00 WIB. Akibat kebakaran ini satu santri meninggal dunia dan puluhan mengalami luka-luka dan harus dirujuk ke Rumah Sakit. (bag/ono/ipg)