Pasca kecelakaan yang terjadi di kawasan Perumahan Laguna Surabaya, antara mobil Avanza nopol L 1948 C dengan sepeda motor Honda Beat nopol N 6716 TAA, pihak Sekolahan asal pelajar berinisial Y (15), berjanji akan segera mengumpul siswa-siswinya.
Frater Adriano Kepala Sekolah dimana Y (pengendara mobil Avanza) bersekolah mengatakan, pihaknya akan segera mengumpulkan semua siswa-siswinya khususnya kelas X untuk memberikan himbauan terkait aturan membawa kendaraan bermotor ke sekolah.
“Rencananya Rabu (15/10/2014) kami akan mengumpulkan siswa kelas X. Karena mayoritas siswa yang belum cukup umur untuk mendapatkan SIM itu siswa kelas X,” kata Frater Andriano kepada suarasurabaya.net, Senin (13/10/2014).
Dia menambahkan, secepatnya akan segera mengumpulkan para orang tua murid, untuk memberikan himbauan terkait fasilitas kendaraan bermotor yang mereka berikan kepada anaknya.
“Secepatnya akan kami kumpulkan juga orang tua murid. Tapi kami dahulukan para siswa-siswi dulu karena mereka yang langsung menjadi obyek,” ujarnya.
Setiap hari, kata Kepala Sekolah, selalu memberikan himbauan untuk selalu berhati-hati saat di jalan. Bahkan pihak sekolah juga menyampaikan bagi siswa yang belum memiliki SIM tidak diperbolehkan membawa kendaraan sendiri ke sekolah.
“Kami sudah lakukan himbauan. Tapi tidak mungkin kami memeriksa kelengkapaan surat-surat, karena bukan wewenang kami. Kami hanya memeriksa barang bawaan siswa,” kata dia.
Frater Adriano juga mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan komite sekolah, untuk membicarakan terkait aturan siswa-siswi membawa kendaraan pribadi ke Sekolah. “Total siswa ada sebanyak 1.027. Sebagian besar mengendarai sepeda motor. Yang mengendarai mobil kurang dari 100,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, AKBP Raydian Kokrosono Kasatlantas Polrestabes Surabaya langsung mendatangi kepala sekolah siswi bernisial Y (15) pengendara mobil Avanza, Senin (13/10/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kedatangan Kasatlantas untuk memberikan himbauan, agar pihak sekolah lebih mengoptimalkan pengawasannya terhadap para siswa-siswinya, terutama yang mengendarai kendaraan bermotor. AKBP Raydian juga meminta pihak sekolah untuk menjalankan program Save Our Student (SOS), yang merupakan program untuk keselamatan dalam berkendara khususnya pelajar. (wak/rst)