Rencana pertemuan antara Kombes Pol Setija Junianta Kapolrestabes Surabaya dengan M.Nuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang sempat tertunda, akhirnya Minggu (20/4/2014) malam terlaksana.
Kombes Pol Setija Junianta saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan, pertemuannya dengan M.Nuh, Minggu (20/4/2014) malam di Surabaya.
“Iya benar, memang saya tadi sudah bertemu dengan beliau. Kami ngobrol santai sekitar satu jam,” kata Setija kepada suarasurabaya.net, Minggu (20/4/2014).
Dia menambahkan, pertemuan yang berlangsung lebih banyak membahas pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang berlangsung di Surabaya. “Kami lebih banyak membahas soal pelaksanaan UN di Surabaya, tentunya soal pengamanan juga,” kata dia.
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut juga membahas tentang ditemukannya kunci jawaban yang dibawa oleh beberapa orang siswa SMA beberapa waktu lalu, Setija membenarkan hal tersebut.
“Mengenai kasus kunci jawaban UN, yang saat ini ditangani Polrestabes tadi juga sempat kami bicarakan,” ujarnya.
Mendikbud, kata Setija, juga belum bisa memastikan, apakah kunci jawaban yang dibawa oleh beberapa siswa tersebut, asli atau tidak. “Beliau belum bisa memastikan. Kunci jawaban yang sebenarnya baru bisa diketahui nanti jika waktunya pemeriksaan hasil UN dilakukan,” ujarnya.
Setija menambahkan, M. Nuh memberikan apresiasi kepada Polrestabes Surabaya, yang bisa mengungkap adanya dugaan bocoran kunci jawaban UN. “Sejauh ini kan hanya rumor dan belum pernah terungkap. Meskipun masih dugaan, namun kami berhasil mengamankan,” kata dia.
Pihak Polrestabes Surabaya masih terus melakukan pengembangan terkait kasus kunci jawaban UN. “Tunggu saja perkembangannya, kami akan menangani kasus ini hingga tuntas,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dari 18 siswa yang diperiksa, siswa SMA berinisial R dianggap sebagai saksi kunci terkait ditemukannya kunci jawaban UN saat pelaksanaan UN SMA berlangsung. R satu diantara siswa SMA di Surabaya sejauh ini masih berstatus terduga, dan bisa saja statusnya berubah tersangka ketika pihak penyidik menemukan bukti-bukti baru yang menguatkan R bersalah. (wak/dwi)