Sabran, kakek berusia 92 tahun, diamankan ke Polsek Banjarmasin Tengah karena berkelahi.
“Penahanan itu atas laporan adanya seorang perempuan yang mengalami luka di kepala, karena berkelahi dengan laki-laki lanjut usia warga Alalak Barangas, Kabupaten Barito Kuala,” kata Kompol Raymond Marcellino Massengi Kapolsekta Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (10/8/2014) seperti melansir Antara.
Raymond menerangkan, perkelahian kakek Sabran dengan Erna (31), warga Gunung Sari Banjarmasin itu terjadi Minggu (10/8/2014) siang di Pasar Kasbah Sentra Antasari Banjarmasin.
“Akibat luka di kepala karena perkelahian dengan kakek tua itu, korban terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin,” ungkapnya.
“Kasus tersebut sudah kami tangani dan sedang dalam proses penyelidikan. Si kakek itu belum kami berikan izin untuk pulang, kami juga sedang proses mendapatkan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin,” lanjutnya.
Sariati, keluarga korban, melaporkan Sabran (92) atas penganiayaan terhadap saudaranya Erna (31) dan minta kepolisian memprosesnya secara hukum.
“Kakak saya sampai bengkak dan luka belah di kepala itu,” ujar Sariati.
Sementara itu, Kakek Sabran mengaku marah karena dimaki korban saat duduk di kedai kopi Pasar Kasbah.
Sabran mengaku tidak kenal Erna.” Dia (Erna—red) tiba-tiba langsung memaki-maki saya, saya inikan orang tua,” ujarnya.
“Karena habis kesabaran, saya pun mendorong korban dan jatuh. Tapi korban sempat mencakar muka dan menarik tubuh saya, hingga sama-sama terjatuh. Kami sempat bergumul,” akunya.
Sesudah itu, ingat dia, banyak orang berdatangan dan melerai perkelahian mereka. “Setelah itu saya pun menjauh,” tuturnya.
Kakek Sabran bersikukuh merasa tidak bersalah, hingga dia pun tidak mau melarikan diri saat itu. (ant/dwi)