Harun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur menanggapi surat terbuka Nurmillaty Abadiah siswi SMA Khadijah Surabaya pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, kritik yang disampaikan Nurmillaty sangat layak untuk diperhatikan.
Apresiasi terhadap keberanian dan tulisan Nurmillaty yang lugas dan cerdas juga disampaikan Harun. “Anak ini bagus. Saya membaca suratnya, dari pola pikir dan aktualisasinya dalam tulisan, ini bukan hanya kelasnya siswi SMA. Dia punya alur berpikir peneliti yang luar biasa dan jenius menurut saya. Karena itu masukan dari Ananda Nurmillaty sangat patut menjadi masukan untuk evaluasi pelaksanaan Ujian Nasional,” kata dia.
Tentang kritik eksistensi Ujian Nasional, Harun menyatakan (ujian nasional) ini sudah menjadi kebijakan pemerintah. Hasilnya digunakan untuk pemetaan hasil pendidikan di Indonesia. Dari pemetaan itu, pemerintah punya data daerah-daerah mana yang harus mendapat intervensi sesuai dengan pokok permasalahannya.
Selain itu, hasil Ujian Nasional tahun ini digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi Negeri).
Berbagai kelemahan dalam Ujian Nasional tahun-tahun sebelumnya sudah dievaluasi dan terus diperbaiki. Termasuk diantaranya tentang kebocoran soal atau jawaban. Menurut Harun, mekanisme Ujian Nasional tahun ini ada perbaikan dibanding tahun lalu. Ada 20 varian soal untuk tiap mata ujian yang menurut Harun akan menyulitkan siapapun yang ingin berlaku curang dalam ujian. Baik soal dan jawaban setiap varian soal juga dibuat mekanisme sehingga kemungkinan untuk bocor hampir mustahil. “Hanya Puspendik Kementerian Pendidikan yang memiliki aksesnya. Jadi kalau bocor, pasti langsung diketahui bocornya dari siapa,” ujarnya.(edy)