Tak ingin kecolongan polisi terapkan pengamanan berlapis dalam menghadapi unjuk rasa yang rencananya akan digelar oleh pendukung Prabowo-Hatta di depan Kantor KPU Jawa Timur, Jumat (8/8/2014) siang.
Pengamanan berlapis setidaknya dilakukan untuk menghindari aksi bentrok antara massa dengan polisi seperti yang terjadi pada unjuk rasa hari Rabu (6/8/2014) lalu.
Saat itu, antara polisi dan massa memang sempat terlibat aksi saling bentrok. Bahkan truk pengunjuk rasa dan mobil water cannon juga terlibat saling tabrak.
Pemicu aksi bentrok terjadi karena massa sempat dihadang dan tidak diperbolehkan berunjuk rasa tepat di depan gedung KPU. Karenanya, untuk unjuk rasa siang ini rencannya massa akan diperbolehkan mendekat ke gedung KPU.
“Kami sudah siaga dengan memasang dua lapis kawat berduri,” kata Komisris Polisi Suparti, Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya.
Jumlah personel yang disiagakan juga ditambah dan mencapai 1869 orang yang terbagi, 1097 dari polrestabes Surabaya, 602 dari Polda Jawa Timur, dan 100 orang dari TNI.
Selain itu juga ada unsur pendukung yaitu 3 SSK Brimob, 1 SSK tim anarkis Brimob, 2 unit AWC Barimob, 2 SSK Dalmas, serta dua unit anjing pelacak dari K9.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, massa pengunjuk rasa belum juga tampak. Padahal rencana aksi awalnya akan digelar pada pukul 10.00 WIB.
Aksi sendiri digelar para pendukung Prabowo untuk memberikan dukungan bagi jalannya sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan presiden yang hari ini disidangkan di Mahkamah Konstitusi. (fik/rst)