Mengantisipasi kematian satwa berkelanjutan, manajemen pengelola KBS mutlak membutuhkan keterlibatan tim ahli yang berkompeten terhadap satwa dan kesejahteraannya.
“Bukan sekedar berpengalaman kerja, tetapi juga dibutuhkan kompetensi sekaligus memiliki komitmen tinggi untuk ikut menjaga kelestarian satwa. Ini sangat dibutuhkan KBS saat ini,” kata Pramudya Harzani board of advice Jakarta Animal Aid Network (Jaan).
Pramudya menegaskan itu karena berdasarkan data yang diterimanya, sebelum dikelola Pemkot Surabaya, KBS juga ditangani orang-orang yang berpengalaman kerja di bidangnya tetapi tidak berkomitmen pada pelestarian satwa.
“Oleh karena itu kemudian muncul pertukaran satwa dengan barang-barang, gedung, mobil atau dengan satwa lainnya tetapi tidak sepadan. Ini keliru. Apalagi memikirkan nilai ekonomis satwa, jelas sangat keliru,” kata Pramudya.
Saat ini, ketika Pemkot Surabaya mulai membenahi manajemen dan satwa di internal KBS, ternyata muncul fenomena matinya satwa-satwa secara terus menerus dan tidak terhindarkan.
“Tindakan tegas manajemen KBS dalam hal ini sangat dibutuhkan. Jangan tanggung-tanggung, memang harus dikelola dengan benar, dan tentunya dapat melibatkan tim ahli yang juga berkomitmen melestarikan satwa,” tambah Pram.
Ditegaskan Pramudya Harzani, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya punya kapasitas untuk memilih menggandeng tim ahli yang memiliki visi sama dengan Pemkot dalam rangka pengelolaan KBS lebih maju dan berfungsi maksimal.
“Perlu dilakukan secepatnya agar keberadaan satwa koleksi KBS tetap terjamin keselamatannya. Ini demi keberlangsungan pengelolaan KBS, sekaligus kesejahteraan satwa didalamnya,” kata Pramudya. (tok/fik)