Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Janjikan Anggaran Pengadaan Alutsista Ditambah

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan

Setelah melihat defile alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dimiliki TNI saat perayaan HUT TNI ke 69 di Komando Armada Timur (Koarmatim) Surabaya, Joko Widodo calon presiden terpilih mengatakan, TNI merupakan pilar pemersatu bangsa, sehingga modernisasi alutsista harus dilakukan dan secara konsisten.

Jika perekonomian dalam negeri meningkat, dirinya berencana menaikkan anggaran untuk TNI khususnya pengadaan dan modernisasi alutsista. Bahkan jika kenaikan ekonomi mencapai tujuh persen, anggaran untuk TNI bisa naik dua hingga tiga kali lipat.

“Kesejahteraan anggota TNI, juga akan menjadi prioritas dari program kerja. Karena TNI adalah pilar pemersatu bangsa,” kata Jokowi kepada wartawan, Selasa (7/10/2014) usai mengikuti upacara peringatan HUT TNI ke 69 di Koarmatim, Surabaya.

Pengadaan Alutsista TNI pada periode 2010 hingga 2014 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 122 triliun, dimana Rp 19 triliun diantarannya diserap oleh industri pertahanan dalam negeri. Melihat hal ini, Jokowi berharap kekuatan pertahanan dalam negeri maupun luar negeri akan semakin baik.

“Ini semua untuk kemajuan pertahanan kita agar lebih baik lagi,” kata dia.

Dengan mengacu pada Undang-undang RI nomor 16 tahun 2012 tentang industri Pertahanan, pengadaan alutsista TNI diprioritaskan dari dalam negeri. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).

Pengadaan alutsista luar negeri dilakukan dengan persyaratan yang sangat ketat dengan adanya Transfer Of Technology (ToT) yang memuat kandungan lokal minimal 35 persen. Selain itu pembangunan kekuatan pertahanan yang direncanakan mencapai 30 persen dari kekuatan pokok, tetapi TNI berhasil merealisasikan sebesar 40 persen dari kekuatan pokok tersebut. (wak/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs