Ritual Ci Suak ditandai sebagai awal persiapan menjelang perayaan pergantian tahun baru Imlek 2556, oleh umat Tri Dharma atau Khong Hu Chu di Surabaya, yang akan berlangsung pada Jumat (31/1/2014) mendatang.
Pantauan suarasurabaya.net, Sabtu (4/1/2014) sejumlah tempat persembahyangan atau tempat ibadah Tri Dharma (TITD) di Surabaya, Sabtu (4/1/2014) sudah mulai mempersiapkan diri dengan ritual Ci Suak atau buang sial tersebut.
“Ci Suak memang boleh diikuti oleh siapa saja. Tidak hanya mereka yang menganut Khong Hu Chu atau umat Tri Dharma saja. Siapapun boleh ikut persembahyangan Ci Suak ini,” kata Yuliani, pengurus klenteng Hong san Ko Tee Jl. Cokroaminoto, Surabaya.
Ci Suak, lanjut Yuliani, dimaknai sebagai persembahyangan yang diikuti dengan ritual diantaranya mandi kembang serta menggunting rambut umat, sebagai bagian dari membuang sial.
“Diharapkan dengan mengikuti Ci Suak ini, umat akan mendapatkan kemudahan, rezeki serta kelancaran dalam hidup pada tahun baru yang akan datang. Ini memang bagian dari tradisi kuno warga Tionghoa,” kata Yuliani.
Setiap tahun, tambah Yuliani, menjelang perayaan pergantian tahun baru Imlek, sebagai pembuka persembahyangan Ci Suak diikuti segenap umat agar di tahun baru nanti terhindar dari kesialan dan kekurangan.
Di klenteng Boen Bio Jl. Kapasan, menurut Lukito, upacara Ci Suak digelar sepekan menjelang Imlek, sebagai bagian dari persembahyangan umat menuju pergantian tahun baru.
“Supaya mereka terhindar dari malapetaka, dan semoga di tahun baru kemudahan serta rezeki lancar, keluarga sehat, usaha sukses dan rukun selalu. Umat memang selalu hadir dalam persembahyangan ini,” kata Lukito.(tok/fik)
Teks foto:
-Ci Suak awali persembahyangan pergantian tahun baru Imlek.
Foto: Dok. suarasurabaya.net