Mudik gratis menggunakan kapal laut, Senin (21/7/2014) siang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan tujuan Masalembu, Sumenep. Untuk tahun ini, pemerintah Jawa Timur menyediakan mudik gratis bagi tiga jurusan, selain Surabaya-Masalembu, juga Banyuwangi-Sapeken, dan Sumenep-Kangean.
Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur mengatakan untuk mudik angkutan laut kali ini, pemerintah terpaksa hanya mampu menyediakan kapal kargo yang dimodifikasi.
“Kapal penumpang sudah tidak ada lagi karena semuanya penuh. Terpaksa kami menyewa kapal kargo yang kami modifikasi,” kata Wahid Wahyudi, di sela-sela memberangkat mudik gratis dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Wahid juga memastikan meskipun modifikasi, tapi keamanan dan keselamatan mudik gratis ini tetaplah yang utama.
Pantauan suarasurabaya.net, untuk mudik dari Surabaya ke Masalembu kali ini para pemudik diberangkatkan menggunakan kapal kargo Anugerah Abadi.
Kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut petikemas itu, lantas dimodifikasi dengan memasang tenda terpal besar sebagai atap. Lantai kapal juga dilapisi dengan terpal.
Jarak antara lantai dan atap kurang dari dua meter sehingga kesan panas langsung terasa ketika kita masuk ke dalamnya. “Ini sebenarnya tidak layak, panas,” kata Jalaluddin, warga Masalembu.
Apalagi, perjalanan yang harus ditempuh dari Surabaya hingga Masalembu mencapai sekitar 20 jam. Padahal, mayoritas pemudik juga mengajak anak-anak mereka yang masih kecil.
Sementara itu Chris Wanda Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak mengatakan meski modifikasi, tapi kapal kargo untuk mudik gratis kali ini sudah memenuhi kaidah keamanan.
Dia mencontohkan, meski berupa kapal kargo tapi jumlah pelampung di kapal ini juga sudah disesuaikan dengan jumlah penumpang.
Selain itu, untuk memastikan keamanan, seluruh kapal untuk mudik gratis juga hanya diijinkan untuk berangkat di siang hari dengan kepastian cuaca dan angin yang stabil.
Chris Wanda sendiri juga terpaksa memantau langsung kondisi kapal sebelum berangkat. Bahkan dia beberapa kali terlihat ngobrol serius dengan nahkoda kapal. “Ini harus dipastikan ada ABK yang menjaga dan memberikan pengumuman berkala supaya penumpang berhati-hati. ABK jangan tidur sampai kapal sampai di tujuan,” kata Cris Wanda. (fik/rst)
Teks Foto : Pemudik di dalam tenda yang ada di atas kapal.
Foto : Taufik suarasurabaya.net<.b>