Dari beragam daerah di Indonesia, kekeringan yang melanda Jawa Timur ternyata yang paling parah karena melanda di 26 kabupaten/kota. Musim hujan yang tak kunjung tiba, diperkirakan akan semakin memperparah kekeringan yang terjadi.
“Dari beragam daerah memang Jatim masuk kategori yang paling parah karena hujan memang tak kunjung datang,” kata M Natsir, Direktur pengembangan Air Minum Ditjen Cipta karya Kementerian PU, Kamis (30/10/2014).
Beragam peralatan penanggulangan bencana mulai dari tandon air, hingga sumur pompa dari kementerian PU saat ini juga terus didatangkan ke Jawa Timur.
Selain Jawa Timur, daerah yang saat ini mengalami kekeringan diantaranya adalah Banten yang menyebar di 5 kabupaten, kemudian Jawa Tengah di 19 kabupaten, Jawa Barat 9 kabupaten, Yogyakarta di 4 kabupaten, dan Nusa Tenggara Timur di 22 kabupaten.
Sementara itu, Sudarmawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan penanggulangan kekeringan sudah dilakukan sejak lima bulan silam.
“Kami sudah droping 3000 tandon masing-masing tandon sebesar 2200 liter di 26 kabupaten/kota, seperti di Madura, Tapal Kuda dan daerah mataraman,” kata Sudarmawan.
Menurut Sudarmawan, potensi kekeringan tahun ini sebenarnya berkurang dibandingkan tahun lalu yang mencapai 870 desa. Padahal untuk kali ini hanya 624 desa. Daerah terparah kekeringan adalah di empat kabupaten yaitu Lumajang, Jember, Madiun, dan Mojokerto.
Selain droping tandong, sebanyak 641 pompa air saat ini juga telah dibangun tersebar di seluruh daerah yang mengalami kekeringan. (fik/rst)