Keluarga punya peran sangat penting bagi seseorang sebagai satu diantara upaya untuk menghindarkan Skizofrenia, di tengah perkembangan kehidupan yang kian metropolis. Dan keluarga dapat menjadi benteng bagi perkembangan jiwa agar tidak mudah terbawa pada hal-hal negatif.
”Keluarga memang bisa menjadi satu diantara benteng pertahanan bagi setiap orang agar tidak mudah terbawa arus perubahan ke arah hal-hal yang negatif, dan pada gilirannya akan mempengaruhi kejiwaan dan mengarah pada Skizofrenia yang membahayakan,” kata KRT. Th. A. Hendro Riyanto, dr, SpKJ, MM, konsultan psikiater.
Kehangatan keluarga, lanjut Hendro Riyanto, tidak hanya memberikan dampak positif bagi jiwa seseorang. “Tetapi juga membuat seseorang lebih memiliki kepercayaan diri. Sehingga tidak mudah bagi pribadi itu terpengaruh dengan berbagai hal diluar kemampuannya sendiri,” tambah Hendro.
Dan penderita skizofrenia, kata Hendro, bisa jadi memang tidak memiliki kehangatan dalam keluarganya sendiri sebagai kelompok terkecil di tengah masyarakat. Sehingga dengan mudah pribadinya mengikuti kata hati atau keinginannya pribadi untuk memuaskan dirinya serta segala bentuk keinginannya sendiri.
Dan menjelang peringatan Hari Skizofrenia Sedunia 24 Mei 2014 mendatang, peran keluarga dalam kaitannya membentengi pribadi atau jiwa-jiwa manusia, sehubungan dengan perkembangan kehidupan yang semakin cepat memiliki peran penting dan tidak dapat disepelehkan.
Selain tetap menjaga pola hidup sesuai dengan kemampuan, lanjut Hendro Riyanto, menjaga komunikasi dengan keluarga, juga dapat menghindarkan seseorang mengalami skizofrenia. “Tetap menjaga kehangatan hubungan, komunikasi dengan keluarga, memang menjadi benteng agar terhindar skizofrenia,” pungkas Hendro Riyanto saat ditemui suarasurabaya.net, Jumat (23/5/2014).(tok/ipg)
Teks foto:
– Pasien skizofrenia punya kesempatan bergaul dan beradaptasi dengan masyarakat.
Foto: Dok. suarasurabaya.net