Prof. dr. Tjandra Yoga Adhitama Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE Kepala Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, menekankan pentingnya melakukan modernisasi jamu agar dapat dipergunakan dengan lebih mudah dan praktis.
“Nano teknologi menjadi solusi mengubah bentuk obat tradisional karena partikel kecil mudah masuk dan diserap lebih baik. Jika umumnya jamu hadir dalam bentuk mentah yang besar-besar, nano teknologi akan sangat membantu menyajikannya dalam bentuk yang lebih mudah diterima,” papar Tjandra Yoga yang menyampaikan materi Pemanfaatan Teknologi Nano Tanaman Obat Untuk Produk Jamu, yang menekankan.
Tjandra Yoga berharap sinergi jamu dengan pelayanan kesehatan formal, agar masyarakat senang kembali ke alam dan menggunakan produk alami. Penggunaan obat tradisional dengan obat berbahan aktif sudah harus diintegrasikan dengan baik.
“Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sehingga semua pendekatan baru akan bermanfaat termasuk nano teknologi ini. Harapannya adalah pengembangan ilmu harus mengikutkan etika dan nilai luhur di dalamnya,” tutur Tjandra Yoga dihadapan peserta seminar.
Sementara itu, disampaikan Dra. Endang Pujiwati, Apt.,MM Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat potensial sebagai produsen jamu. Dan itu butuh dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Jangan sampai kita menjadi tempat sampah obat-obat luar negeri, padahal kita juga punya standar yang tinggi. Miris rasanya ketika harus mengimpor produk yang bahan bakunya dari Indonesia, sedangkan kita bisa meningkatkan ekspor dengan sumber daya tersebut,” papar Endang.
Upaya pemerintah Indonesia untuk mendukung pemanfaatan obat tradisional juga terus dimaksimalkan melalui beberapa cara. Antara lain penyusunan monografi tanaman obat, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan meningkatkan fasilitas layanan publik.
Dan dalam menghadapi pasar tunggal Asean 2015, seluruh pihak terkait harus mempersiapkan produk Indonesia agar menjadi produk unggulan di kawasan Asean, yang diawali dari ketersediaan bahan, standar produksi yang jelas dan data-data keamanan.
Dalam rangkaian Dies Natalis ke 50 Tahun Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FF UKWMS), seminar bertajuk: Pemanfaatan Teknologi Nano; Tanaman Obat Untuk Produk Jamu, Kosmetika dan Suplemen Kesehatan, digelar di Galaxy Mall Exhibition Hall, Surabaya.(tok/rst)