![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/Ilustrasi-kelompok-Hamas-di-Gaza.jpg-e1739078202436-170x110.webp)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) terima puluhan alat utama sistem persenjataan utama (Alutsista) baru dengan teknologi terkini. Beberapa Alutsista baru itu di antaranya diserahkan secara langsung dalam gelar Alutsista yang dilakukan di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada TNI AL Wilayah Timur (Armatim), Rabu (12/3/2014) siang.
Alutsista yang hari ini diserahkan adalah pesawat patroli laut CN-235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft), buatan PT Dirgantara Indonesia. “Pesawat ini adalah yang kedua setelah sebelumnya juga sudah dierahterimakan pada tahun 2013,” kata Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan.
TNI setidaknya memesan tiga unit CN-235-220 dari PT Dirgantara Indonesia, dengan nilai kontrak sekitar US80 juta dolar, dengan tandatangan kontrak sejak tahun 2009 silam.
Sementara itu, TNI AL juga telah menerima puluhan Alutsista dengan teknologi canggih lainnya. Di antaranya adalah empat kapal perang korvet kelas sigma; kemudian empat KRI kelas LPD (Landing Platform Dock) dimana dua diantaranya dibuat di PT PAL sebagai bagian dari alih teknologi.
Selain itu juga empat unit Kapal Cepat Rudal (KCR) tipe 40 M dan dua unit Kapal Patroli Cepat tipe 43 M buatan industri dalam negeri.
Sementara untuk korp Marinir TNI AL, juga telah datang 54 unit Tank Amphibi jenis BMP-3F serta sebuah Amphibi jenis BREM-L (Tank Recovery) serta 15 unit Panser LVT 7 A1 (Landing Vehicle Tank).
Untuk Marinir juga telah didatangkan dua unit CN 235-220 MPA (Maritim Patrol Aircraft) di buat di PT DI , empat unit pesawat latih Bonanza G-36 dan tiga unit heli Bell-412 EP.
Dalam waktu dekat juga akan didatangkan tiga unit kapal perang jenis fregat kelas MRLF (Multi Role Light Fregat), tiga unit KCR type 60 M buatan PT PAL dan dua unit kapal patroli cepat type 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri.
Pengadaan Alutsista matra laut, kata Purnomo, membutuhkan waktu lebih lama, sehingga melampaui masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu-II pada 20 Oktober 2014 mendatang.
Beberapa Alutsista yang baru akan datang ketika masa bakti presiden sudah habis di antaranya adalah tiga unit kapal selam yang satu di antaranya akan dibuat di dalam negeri sebagai bagian dari alih teknologi. Selain itu juga dua unit Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis frigat yang sebagai modulnya di kerjakan di dalam negeri.
Ada juga kapal layar latih (Tall Ship) penganti Kapal Dewa Ruci yang sudah berusia 62 tahun. Tiga kapal angkut tank satu di antaranya untuk mengankut tank leopart, dua kapal bantu hidro oseanografi, dan dua kapal bantu cair minyak dibuat diindustri pertahanan dalam negeri.
TNI AL juga akan diperkuat lagi tiga unit pesawat CN-235 MPA buatan PT DI, 11 heli anti kapal selam yang dilengkapi dipping sonar dan terpedo, lima panser BTR-4 dan satu batere multi launcher rocket system .
Sementara itu dalam gelar Alutsista kali ini, setidaknya disaksikan langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden; selain itu juga Jenderal TNI Moeldoko Panglima TNI, Laksamana TNI Marsetio KASAL, Jenderal TNI Budiman KSAD, Markesal TNI I B Putu Dunia KASAU, serta Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan Anggota Komisi I DPR RI. (fik/ipg)
Teks Foto :
– KRI milik TNI AL memperagakan serangan anti kapal selam.
Foto : Taufik suarasurabaya.net