Kesan bagi sebagian orang untuk mendaftar BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Kesehatan) masih dirasa sulit karena antrean yang panjang serta kelengkapan administrasi yang kurang.
“Sebenarnya itu salah satu proses verifikasi, dan itu bisa dihindari kalau kita tahu prosedurnya,” kata Harman Caesa Departemen Pemasaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Regional Jawa Timur saat diwawancarai Radio Suara Surabaya, Kamis (27/11/2014).
Untuk pendaftaran manual, lanjut Harman Caesa, masyarakat harus memenuhi persayaratan administrasi seperti, salah satu foto copy kartu keluarga (KK) atau menunjukkan KK asli, menunjukkan e-KTP untuk pengisian nomor induk kependudukan, membawa foto copy surat nikah jika tidak dalam 1 KK bagi yang sudah menikah, membawa akta kelahiran untuk putra putri yang belum masuk KK, serta pas foto 3×4.
“Ada sesuatu yang baru, per 1 November 2014, kepemilikan rekening bank harap membawa foto copy buku tabungan atau informasikan nomor rekening. Ini bertujuan untuk memudahkan sistem pembayaran. Jadi, cukup satu keluarga satu rekening tidak masalah,” tambahnya.
Setelah melengkapi pendaftaran, antre sesuai nomor antrean untuk menuju ke loket pendaftaran.
Selain di Dharmahusada, masyarakat juga dapat mendaftar melalu website atau 3 bank persepsi (Bank BRI, BNI, Mandiri) yang juga menjalin kerjasama untuk proses registrasi.
“Dari 3 bank itu, hanya untuk cabang tertentu saja, seperti di Sidoarjo jalan Jenggolo, jalan Pahlawan dan Sepanjang. Sedangkan di Surabaya masih di Dharmahusada saja,” paparnya.
Untuk memudahkan proses verifikasi tersebut memang dipusatkan di Dharmahusada, namun dalam prosesnya akan diusahakan ada pendaftaran secara kolektif.
“Tapi belum bisa sekarang, takutnya ada calo. Sebenarnya yang merepotkan itu kalau berkasnya kurang, jika sudah lengkap berkasnya, cukup 45 menit sudah selesai,” ujarnya.(ono/ipg)