Tidak sedikit para pemimpin di dunia yang suka dengan seni. Bahkan mereka tidak hanya sekadar penikmat karya seni, namun mampu menciptakan sebuah karya seni.
Bens Leo seorang pengamat musik Indonesia menilai, para pemimpin di dunia ini, tidak hanya sekadar hoby atau sebuah pencitraan melalui karya seni. Melainkan mereka benar-benar mempunyai bakat dalam menghasilkan karya seni.
Berikut sejumlah nama pemimpin di dunia yang mampu membuktikan dirinya tidak hanya sebagai penikmat seni, melainkan mampu menghasilkan sebuah karya seni.
– Winston Churcill (Pelukis)
Selama Perang Dunia II, Churchill diam-diam suka membawa kanvas, cat minyak, kuas yang terbuat dari bulu unta, dan parkir di sebuah tempat yang tersembunyi untuk santai sambil melukis. Churchill sangat suka melukis matahari saat terbenam, atau ketika matahari terbit.
Churchill pernah bilang, “Nanti ketika aku sudah meninggal dan berada di Surga, aku mau menggunakan sejuta tahunku yang pertama untuk melukis.”
– Adolf Hitler
Hitler sebenarnya suka seni, tapi dia dua kali tidak lulus ujian untuk masuk Art Academy of Vienna. Meskipun gagal masuk sekolah seni, Hitler tetap ambisius untuk menjadi pelukis, bahkan dia mengaku bahwa dirinya pelukis. Dia sempat menerbitkan buku kompilasi lukisan cat air pada tahun 1937. Pada lukisan itu, dia menuliskan pada bahasa Jerman “at once the First Fuehrer dan the First Artist of our Reich.”
-Dwight Eisenhower
Dwight Eisenhower Presiden Amerika Serikat pada era Perang Dunia kedua, kerap melukis ditemani Churchill Perdana Menteri Inggris. Lukisan Eisenhower kebanyakan mirip kartu-kartu Natal jaman dulu, yang ada saljunya dan burung kecilnya.
– Sadam Hussein
Sadam pernah menerbitkan beberapa novel. Satu diantaranya diberi judul “Get Out of Here, Curse You!”. Novelnya pernah dicekal di Amerika Serikat saat Perang Teluk tahun 2004. Tapi 3 buku lainnya malah jadi best sellers. Ini karena novel-novel karyanya jadi bacaan wajib di sekolah-sekolah di Irak ketika itu.
– Vaclav Havel
Aktivis teater ini jadi Presiden Republik Ceko sejak 1989 sampai dengan 1992. Dia jadi presiden saat negara itu pecah menjadi Republik Ceko dan Republik Slovakia.
– Leopold Sedar Senghor
Leopold merupakan seorang penyair yang menjadi Presiden Senegal sejak merdeka dari jajahan kolonial Perancis pada 1960 sampai 31 Desember 1980. (berbagai/wak/ipg)