Minggu, 24 November 2024

Inbreeding Satwa, Berbahaya, Harus Dicegah

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satwa koleksi KBS cegah inbreeding. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Drh. Liang Kaspe plt. Direktur Operasional PDTS-KBS, mengatakan bahwa inbreeding atau perkawinan satwa yang berasal dari satu induk yang sama dapat mengakibatkan rusaknya genetika satwa. Berbahaya!!! Dan harus dicegah.

“Inbreeding memang seharusnya tidak boleh terjadi. Karena perkawinan satwa yang berasal dari satu induk yang sama, dapat mengakibatkan kelainan pada satwa yang baru. Serta rusaknya genetika satwa itu. Oleh karena itu harus dicegah,” ujar drh. Liang Kaspe pada suarasurabaya.net.

Jika dapat dihindarkan, lanjut Liang, inbreeding tidak perlu terjadi. Dialam liar, inbreeding mungkin saja terjadi. “Tetapi akan menjadi kesulitan tersendiri bagi manusia untuk mengetahui bagaimana catatan keturunan satwa yang memang berada dialam liar tersebut,” tambah Liang.

Di Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), sejak beberapa tahun lalu memang berhasil menangkarkan sejumlah jenis satwa koleksinya. Sehingga jumlah satwa di KBS menjadi bertambah dan dapat menjamin keberadaan satwa itu sendiri dari kelangkaan.

Komodo, Jalak Bali, adalah satwa-satwa koleksi KBS yang dapat di-breeding dengan sempurna serta menghasilkan anakan-anakan baru yang pada akhirnya dapat menambah jumlah satwa. “Komodo dan Jalak Bali memang dapat di-breeding dengan cukup bagus, dan jumlahnya saat ini cukup banyak,” pungkas Liang.

Beberapa langkah memang sudah diambil oeh manajemen PDTS-KBS dalam rangka untuk menghindarkan inbreeding tersebut. “Kami terus melakukan upaya-upaya untuk mencegah agar inbreeding tidak sampai terjadi di KBS,” tegas drh. Liang Kaspe, Selasa (12/8/2014). (tok/rst)

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs