Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Jawa Timur menemukan penularan terbesar HIV/AIDS di Jawa Timur ternyata berasal dari hubungan heteroseksual. Bahkan hubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan ini kini menyumbang 76,38 persen penularan HIV/AIDS di Jawa Timur dan mengalahkan penularan melalui jarum suntik yang saat ini hanya 14,86 persen.
“Kesadaran pengguna jarum suntik sudah tinggi sehingga penularan HIV/AIDS dari jarum suntik saat ini dikalahkan oleh hubungan seks,” kata Otto Bambang Wahyudi, Sekretaris KPA pada suarasurabaya.net, senin (1/12/2014).
Dari data yang ada, kata Otto, estimasi ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di Jawa Timur saat ini mencapai 57.321 orang. Dari jumlah ini, yang sudah ditemukan dan terdata HIV baru 22.643 atau 39,5 persen dari total estimasi yang ada.
Sedangkan untuk AIDS, jumlah penderita di Jawa Timur saat ini mencapai 10.882 orang dengan rincian 6.758 laki-laki dan sisanya 4.124 adalah wanita.
Dari jumlah ini, ibu rumah tangga ternyata menyumbang angka yang cukup besar karena mencapai 1.800 penderita atau mencapai 16,54 persen. Jumlah penderita ibu rumah tangga ini bahkan mengalahkan penderita AIDS dari kalangan PSK yang hanya 805 penderita atau 7,40 persen.
Sementara untuk penderita ibu hamil saat ini sebanyak 738 orang, sedangkan bayi lahir yang positif HIV sebanyak 522 orang. “Dari jumlah anak yang lahir positif HIV, 20 diantaranya meninggal dunia,” kata Otto. (fik)