Sabtu, 23 November 2024

Hujan, Puluhan Rumah Korban Lapindo Terendam Banjir

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Tedjo warga korban lumpur Lapindo asal Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo lebih memilih bertahan di tempat tinggalnya. Foto: Bruriy Susanto suarasuarbaya.net

Puluhan rumah warga korban lumpur Lapindo masuk dalam peta area terdampak di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo yang belum mendapatkan pembayaran cicilan dari PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) terendam banjir setinggi 50 centimeter. Ini setelah hujan mengguyur wilayah Sidoarjo, yang terjadi sejak Jumat (5/12/2014) siang hingga malam.

Tedjo warga korban lumpur Lapindo tinggal di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin mengatakan, banjir di rumahnya itu sudah cukup lama, sejak musim hujan. Belum lagi, rumahnya itu juga terendam air campur lumpur, sejak tanggul jebol.

“Banjir setinggi 50 centimeter ini sudah seminggu, sejak Sabtu (29/11/2014),” kata Tedjo kepada suarasurabaya.net, Sabtu (6/12/2014).

Menurut Tedjo, rumah warga yang terendam banjir di Desa Gempolsari RT 10 RW 2, sekitar 20 rumah unit rumah dihuni 25 Kepala Keluarga dan 100 jiwa. Dari banyaknya warga memilih bertahan, karena masih banyak yang belum mendapatkan pembayaran dan pelunasan ganti rugi dari PT Minarak Lapindo Jaya.

Rata-rata warga yang tinggal di Desa Gempolsari, hanya menerima pembayaran cicilan 20 persen dari PT Minarak Lapindo Jaya. “Dulu saya ikut cash, karena tidak ada kepastian, kemudian ikut cicilan dan baru mendapatkan 20 persen saja. Untuk kekurangannya macet, sampai sekarang belum ada pembayaran lagi,” ujar pria 43 tahun tersebut.

Apabila nantinya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo akan melakukan evakuasi, jika banjir semakin tinggi mengancam pemukiman rumah warga korban lumpur Lapindo yang belum ada pelunasan.

Bapak dua anak tersebut memilih bertahan, karena tidak mempunyai tempat tinggal lagi. Meski dirinya sudah menerima pembayaran cicilan 20 persen, nilainya sebesar Rp 110 juta, untuk tanah dan bangungan rumah seluas 320 meter persegi.

“Uang Rp 110 juta itu kita bagi empat keluarga, hanya bisa digunakan beli tanah saja,” ujarnya dia.

Tedjo dan warga lainnya yang tinggal di Desa Gempolsari RT 10 RW 2 Kecamatan Tanggulangin, hanya bisa berharap agar kepada pemerintah agar memperhatikan nasib korban lumpur Lapindo, seperti yang dijanjikan dalam kontrak politiknya, ketika kampanye calon presiden.

“Semoga, Pak Jokowi itu memenuhi janjinya, akan memberikan pelunasan warga korban lumpur lapindo,” kata Tedjo.(riy/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs