Para pengusaha SPBU yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), mendukung jika memang pemerintah akan menaikkan harga BBM.
Beni Satria Ketua Hiswana Migas eks Karesidenan Besuki, mengatakan, sepanjang kebijakan itu bisa diterima dan masyarakat siap, maka pihaknya akan mendukung kenaikan harga BBM. Karena dengan ketegasan pemerintah tersebut, penerapannya akan lebih mudah, dan tidak membutuhkan
pengawasan ketat.
Wulan Kusuma reporter Radio Mutiara Jember pada Jaring Radio Suara Surabaya, Rabu (27/8/2014), melaporkan, sekarang ini, harga BBM bersubsidi untuk jenis premium per liternya dijual seharga Rp6.500. Direncanakan harga premium akan dinaikkan menjadi Rp10.000 per liternya. Namun kata Beni, Hiswana Migas eks Karesidenan Besuki mengusulkan kenaikan harga maksimal Rp2.000 per liternya.
Menurut Benni, masyarakat akan lebih bisa menerima kenaikan harga secara bertahap, ketimbang langsung dinaikkan sampai harga sebenarnya tanpa subsidi. Selain itu, masyarakat juga akan memilih membayar dengan harga lebih, ketimbang harus mengantre selama berjam-jam.
Benni menambahkan, di awal kenaikan dipastikan masyarakat akan kaget. Namun, biasanya itu berlaku paling lama sebulan, menyesuaikan perilaku dengan kenaikan harga.
Anik salah satu warga Kebonsari mengaku, akan mendukung pemerintah jika harga premium benar-benar akan dinaikan, asalkan tidak ada pembatasan pasokan yang mengakibatkan antrean yang cukup panjang dan lama di setiap SPBU.(nif/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
