Mengikuti program Heroik Track Surabaya Juang diakui sejumlah guru dan siswa peserta tak ubahnya belajar sejarah bangsa langsung dilokasi-lokasi bersejarah.
Diakui Mardianto satu diantara kepala sekolah SD di Surabaya yang menyertakan siswa-siswanya mengikuti program Heroik Track Surabaya Juang, Senin (3/11/2014 ), program tersebut tak ubahnya mengajak siswa-siswa belajar sejarah perjuangan bangsa secara langsung dilokasi-lokasi bersejarah.
“Di Tugu Pahlawan, anak-anak dapat melihat dan merasakan bagaimana para pejuang dimasa lalu berjuang mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia di Surabaya. Program ini sangat menarik, tak ubahnya belajar sejarah langsung diloaksi bersejarah,” kata Mardianto pada suarasurabaya.net.
Melalui diorama-diorama yang ada dialam kompleks museum Tugu Pahlawan Surabaya, lanjut Mardianto, siswa dapat melihat sekaligus membayangkan bagaimana para pejuang, Arek-arek Suroboyo, terbakar semangatnya saat mendengar pidato Bung Tomo.
Demikian juga ketika berada di rumah tinggal HOS Tjokroaminoto. Selain melihat kamar bekas ruang tidur Bung Karno, siswa juga melihat perabotan sederhana yang ada diruang tamu rumah bercat hijau tersebut. “Dari kesederhanaan itu lahir tokoh bangsa. Anak-anak bisa melihat sendiri kesederhanaan itu,” kata Mardianto.
Dewi Yanti satu diantara siswa SMP peserta program Heroi Track Surabaya Juang membenarkan bahwa kegiatan yang diikutinya Senin (3/11/2014) memang pembelajaran sejarah bangsa yang dilaksanakan langsung dilokasi bersejarah.
“Kita bisa merasakan dan melihat dari dekat kisah-kisah atau pelajaran sejarah yang sebelumnya hanya kita baca dan lihat dari buku atau internet. Enak belajar seperti ini. Bisa langsung memahami sejarah. Kalau pelajaran lain juga bisa seperti ini, pasti menyenangkan belajarnya,” ujar Dewi Yanti, Senin (3/11/2014).
Sementara itu, dihubungi melalui selulernya, Puspita Kinasih operator program Heroik Track Surabaya Juang membenarkan bahwa program dirancang sedemikian rupa sehingga peserta bisa sekaligus merasakan dan melihat peristiwa-peristiwa bersejarah yang pernah terjadi.
“Agendanya memang untuk membangkitkan semangat nilai kepahlawanan sekaligus nasionalisme. Oleh karena itu, pelajar pesertanya langsung kami ajak ke lokasi-lokasi bersejarah. Agar mereka bisa langsung merasakan dan melihat jejak-jejak sejarah,” pungkas Puspita Kinasih pada suarasurabaya.net.(tok/rst)