Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015, Jawa Timur akan memperkuat pasar dalam negeri dengan menggunakan standar ASEAN. Pasar dalam negeri yang dibangun harus terstandarisasi, dengan kualitas standar pasar ASEAN.
“Pasar dalam negeri yang kita bangun harus sekualitas dengan pasar ASEAN. Kalau tidak barang dari negara anggota ASEAN bisa masuk. Ekspor kita di pasar ASEAN, harus dengan standar ASEAN,” ujar Soekarwo, Gubernur Jawa Timur usai Peringatan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 di Grahadi, Minggu (12/10/2014).
Ia mengatakan, pasar dalam negeri yang sesuai dengan standar ASEAN menjadi penentu daya saing dalam menghadapi MEA Tahun 2015. Jawa Timur akan meningkatkan standarisasi produk barang dan jasa sehingga bisa diterima dan memiliki nilai jual yang lebih kompetitif di pasar global. Untuk mempercepat proses standarisasi, Jawa Timur juga akan melakukan kerjasama dengan Jerman dan Jepang.
“Ini masalah serius, pekerjaan kita tidak mau mengorbankan ekonomi Jatim menjadi pasar dari luar negeri. Sebab itu, kita persiapkan untuk menjaga pasar dalam negeri,” kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Selain melakukan standarisasi, Pemprov Jawa Timur juga akan melakukan pembenahan dari segi sumber daya manusia (SDM). Berbagai upaya dilakukan guna meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan formal, non formal (skill) dan akses kesehatan, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, meningkatkan kualitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta mengembangkan jejaring kerjasama kemitraan dalam efisiensi skala ekonomi atau regionalisasi dengan provinsi lain.
Lebih lanjut, produk dan jasa dari Jawa Timur juga dituntut memiliki daya saing yang kuat. Sehingga diperlukan adanya SDM yang berkualitas sesuai tuntutan pasar global. Untuk itu, Pemprov Jatim memprioritaskan pendidikan yang mampu mencetak tenaga kerja terampi sesuai kebutuhan pasar melalui SMK.
Upaya lainnya yakni dengan mengembangkan SMK mini melalui balai latihan kerja plus yang memiliki 9 bidang keahlian seperti teknologi dan rekayasa, agrobisinis dan agroteknologi, kesehatan, serta perikanan dan kelautan.
Dalam sektor perdagangan, Jawa Timur juga terus berupaya menguasai 50 persen pangsa pasar perdagangan domestik melalui jalinan kerjasama perdagangan antarprovinsi. Hingga tahun 2014, setidaknya telah terbentuk 26 kantor perwakilan dagang (KPD) antar provinsi untuk meningkatkan daya saing produk barang dan jasa Jawa Timur sehingga bisa mencapai skala ekonomi yang lebih efisien dengan pangsa pasar yang lebih murah dan harga yang lebih kompetitif.
Upaya lainnya dalam sektor perdagangan yakni mengoptimalkan konektivitas antarpulau dengan lebih mengefisienkan muatan kapal. Melalui kerjasama hubungan dagang ini, kedua provinsi akan diuntungkan sehingga jika barang dan jasa hasil kerjasama kemitraan ini diekspor, maka akan memiliki daya saing.
Sementara itu, dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Timur kali ini, selain diikuti ratusan peserta upacara juga ditampilkan aneka kesenian diantaranya tari kolosal yang menceritakan sejarah berdirinya Jawa Timur.
Peringatan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Timur kali ini juga dimeriahkan 350 siswa paduan suara gabungan pelajar dari SMA Trimurti, SMAN 6 Surabaya, dan Pemenang Lomba Paduan Suara Mars Jatim Tahun 2014 dari 11 kabupaten/kota se-Jatim. (fik)