Gempa berkekuatan 5,3 skala richter (SR) mengguncang wilayah pesisir Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis sekitar pukul 15.41.09 WIB, namun tak sampai menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Informasi yang diperoleh koresponden Antara dari akun twitter BMKG, gempa yang berpusat di titik ordinat 9.15 LS, 111.51 BT itu berjarak sekitar 110 kilometer barat daya Kabupaten Trenggalek dengan kedalaman mencapai 32 kilometer di bawah laut.
Getaran gempa yang berlangsung selama kurang lebih lima detik itu terasa hingga Kabupaten Tulungagung dan Blitar yang ada di sisi timur Kabupaten Trenggalek, maupun di wilayah Pacitan, Ponorogo dan sebagian Wonogiri yang ada di sisi barat.
Tidak ada laporan kerusakan ataupun dampak langsung dirasakan masyarakat dalam peristiwa alam tersebut.
Budiharjo Kabid Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan, gempa berkuatan medium itu dipastikan tidak berpotensi tsunami.
“Informasi dari teman-teman relawan di lapangan menyebut tidak ada dampak serius. Warga memang sempat tertegun, namun tidak sampai terjadi kepanikan,” ujarnya.
Sekejap setelah getaran gempa berlalu, aktivitas masyarakat kembali normal.
Nelayan juga dilaporkan melakukan kegiatan di sekitar pelabuhan seperti biasa seolah tidak terjadi kegempaan yang mengancam keselamatan mereka.
“Bagaimanapun, kami tetap melakukan kewaspadaan, karena potensi kegempaan di wilayah pesisir selatan Jawa tergolong tinggi akibat pertemuan dua lempeng benua,” ujarnya.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tretes, terkait fenomena kegempaan tersebut.
Namun jika mengacu data kegempaan yang disampaikan ke BPBD Trenggalek, Budiharjo mengisyaratkan getaran gempa tektonik tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Gempanya lemah. Saya saja tadi tidak merasakan kalau ada gempa karena sedang berkendaraan, tahu tahu diberi kabar teman,” ujarnya. (ant/dwi)