Gaya Rambut Mampu Menunjang Kepribadian

Embran Nawawi, salah seorang Fashion Conceptor menyebut bahwa gaya rambut sangat menunjang dengan kepribadian seseorang, dan yang harus diperhatikan oleh hair stylist adalah karakter yang timbul akibat potongan tersebut.

Ia mencontohkan seperti potongan poni di dahi dapat menunjukkan keseriusan seseorang atau tidak, jika makin panjang maka orang tersebut membawakan pribadi yang tidak serius.

Pria di Inggris kebanyakan menyisir rambutnya kebelakang seperti David Beckham yang lebih mengarah ke gaya “Don Juan” atau Macho. Sedangkan rambut dekat kening dapat menunjukkan pribadi seseorang yang memiliki aktivitas tinggi atau tidak.

Untuk masalah performance harus disesuaikan dengan jamannya. Gaya potongan rambut Messi termasuk Fox Hawk atau yang dikenal jambul burung Elang. Tren seperti rambut panjang belakang tahun 90an sudah mulai dihindari karena sudah termasuk old fashion dan hanya bertahan oleh orang-orang tertentu saja dengan kepala yang tidak bulat tapi oval.

“Sekarang yang mulai tren adalah gaya rapi tahun 1950-an,” kata Embran saat diwawancarai Radio Suara Surabaya, Kamis (7/8/2014).

Bagi pemilik rambut keriting, gimbal, atau yang dikepang kecil tidak termasuk mengubah kepribadian, tapi termasuk budaya yang kemudian diangkat raggae style dan masih ada seperti halnya di Papua.

Kalau mencukur habis mulai sisi kanan dan kiri hanya tebal di bagian tengah seperti Mario Balotelli, mencerminkan kepribadian yang powerfull. Konsep ini diambil dari suku indian “Mohawk” yang kebiasaan suka menguliti kepala. Di tahun 1980-an satu diantara tokoh film The A-Team mempunyai potongan seperti ini dan image yang diangkat memang powerfull.

“Perlunya dorongan bagi pria yang ingin berganti potongan rambut, seharusnya disesuaikan dengan kenyamanan dan kebiasaannya. Biasanya pria lebih suka menanyakan kepada hair stylist untuk mengubah gaya rambut. “Jika terjadi seperti Messi, ya salahkan hair stylistnya,” tambah dia.(ono/ipg)