Kualitas pendidikan dan pengajaran di Indonesia dapat ditingkatkan hingga setara dengan universitas-universitas kenamaan di luar negeri, dengan berbagai cara dan yang dianggap memberikan keuntungan banyak pihak adalah program double degree.
Program double degree satu diantaranya memberikan keuntungan bagi mahasiswa pesertanya karena mahasiswa mendapatkan dua gelar secara bersamaan melalui sekali masa studi yang ditempuhnya.
Gelar pertama diberikan universitas dari dalam negeri tempat mahasiswa berasal dan gelar kedua dari universitas luar negeri yang jadi tujuan studi mereka. Dengan dua gelar ini, diyakini peluang untuk memenangkan kompetisi di era global semakin besar.
Biasanya, program double degree berlangsung bagi mahasiswa yang akan mengambil program Magister (S-2) dan ada juga yang berlaku untuk program Doktoral (S-3). Dan sebagai kampus a life improving, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ingin mempersiapkan alumninya lebih siap menghadapi persaingan global.
Menggandeng National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, membuka kesempatan mahasiswa baru memilih program double degree.
“Calon peserta memiliki kesempatan menempuh jenjang S1 sekaligus S2. Dan NTUST adalah satu diantara 10 universitas terbaik di Asia yang telah meraih lebih dari 70 penghargaan internasional. Kami akan selenggarakan MoU,” terang Ir. Suryadi Ismadji, Ph.D.
Garis besar MoU tersebut, lanjut Ir. Suryadi, adalah program internasional gelar ganda antara Jurusan Teknik Kimia Widya Mandala dan Teknik Kimia NTUST, dengan lama pendidikan 2 tahun di WM dan 2 tahun di NTUST dengan masing-masing gelar dari kedua belah pihak.
Selain itu ada kemungkinan juga dibuat menjadi 2 tahun di WM dan 3 tahun di NTUST langsung lulus jenjang S-1 dan S-2. Kekhususan dari program ini adalah diajarkan dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin.
“Tidak hanya itu, mahasiswa peserta program itu juga mendapat pengajaran dalam hal manajemen sehingga lulusan juga mendapat sertifikat manajemen dari NTUST, jadi bukan hanya Teknik Kimia saja yang dikuasai,” tambah Ir. Suryadi.
Kekhususan lain, lanjut Suryadi, adalah tenaga pengajar yang juga didatangkan dari NTUST maupun Widya Mandala yang memenuhi standar internasional, mahasiswa gelar ganda ini juga akan diajar oleh beberapa adjunct professor dari Wollongong University of New South Wales, Queenland University of Autralia dan beberapa universitas lainnya.
Diharapkan program kerja sama ini dapat membawa hal yang positif bagi mahasiswa dan dunia pendidikan di Indonesia, dan bukan hanya sekedar mengikuti tren atau gengsi saja.
“Tidak mudah bagi perguruan tinggi untuk memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dalam rangka menjalin kerja sama tersebut. WM dan NTUST secara cermat akan menyertainya dengan kepemilikian infrastruktur pendidikan dan penelitian yang baik oleh kedua belah pihak,” pungkas Suryadi pada suarasurabaya.net, Sabtu (22/2/2014)(tok)