Bangkai Kereta Api Inspeksi Sidnoro Semeru dan Truk Crane yang terlibat kecelakaan di perlintasan Buduran, Sidoarjo hingga saat ini belum bisa dievakuasi karena petugas terkendala peralatan berat untuk proses pemindahan.
“Kita sudah berusaha minta bantuan beberapa pabrik yang ada di sekitar sini, tapi alat berat yang mereka miliki tidak kuat karena truk crane yang harus dipindahkan memang cukup besar dan berat,” kata AKP Tomy Ferdian, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo pada suarasurabaya.net, Kamis (17/7/2014).
Kepolisian-pun saat ini juga berusaha minta bantuan peralatan berat dari kawasan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk ikut membantu memindahkan truk crane dari lokasi kejadian.
Tomy juga mengatakan kecelakaan ini terjadi akibat tidak ditutupnya palang pintu perlintasan Kereta Api karena petugas memang tak mengetahui adanya kereta yang akan lewat karena sinyal di perlintasan juga tidak berbunyi.
Apalagi, Kereta Api inspeksi ini juga tak masuk jadwal perjalanan kereta reguler sehingga petugas-pun juga tak mengetahuinya. “Petugas tidak tahu tiba-tiba keretanya sudah dekat,” kata Tomy.
Meski begitu, petugas palang pintu sebenarnya sempat berikan aba-aba dengan lampu senter bagi pengemudi crane untuk memundurkan truknya, sayang dekatnya jarak antara kereta dengan lokasi kejadian membuat kecelakaanpun tak bisa dihindari.
Sekadar diketahui pada pukul 00.22 Wib pagi tadi sebuah Kereta Api Inspeksi Sindoro Semeru terlibat kecelakaan dengan Truk Crane di perlintasan Buduran, Sidoarjo. Akibat kejadian ini, dua orang meninggal dan empat orang terluka. (fik)