Ego Sektoral Birokrasi Hambat Pembelajaran Sense of Crisis

Isa Anshori pemerhati pendidikan anak, menyebut ego sektoral di birokrasi pendidikan negeri ini, menjadikan pembelajaran sense of crisis terkait tanggap bencana menjadi terhambat.

“Ego sektoral dikalangan birokrasi pendidikan negeri ini, menurut saya menjadikan pembelajaran sense of crisis terkait tanggap bencana menjadi terhambat. Bahkan tidak ada sama sekali,” terang Isa Anshori.

Tupoksi, lanjut Isa, yang disinyalir menjadikan para birokrat pendidikan enggan mengagendakan berbagai kegiatan, termasuk pelatihan dan simulasi menggugah sense of crisis terhadap bencana tidak terealisasi.

“Berdalih tidak ada dalam Tugas, Pokok dan Fungsi atau Tupoksi, para birokrat pendidikan kemudian menjadi ogah membuat program-program pendidikan yang menggugah dan membangkitkan sense of crisis itu,” kata Isa.

Padahal negeri ini, kata Isa, adalah satu di antara negeri yang kerap diwarnai berbagai bencana. “Mestinya sense of crisis terhadap bencana di negeri ini, sudah dipelajari sejak usia dini, sejak awal duduk dibangku pendidikan,” ujar Isa Anshori pada suarasurabaya.net, Jumat (7/2/2014).

Buktinya, lanjut Isa, yang ada hanya program penanggulangan bencana, yang nota bene diberlakukan setelah terjadi bencana. Tapi antisipasi program atau aktivitas sebelum bencana terjadi justru terabaikan.

Ego sektoral masing-masing birokrasi dalam rangka pembinaan sense of crisis tanggap bencana, ditegaskan Isa Anshori harus dihilangkan demi mengeliminir berbagai kerugian saat terjadi bencana.(tok/ipg)