Jumat, 22 November 2024

Earth Hour, Aksi Nyata Selamatkan Bumi

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan

Hari ini,adalah hari Sabtu (29/3/2014) terakhir di bulan Maret. Seperti kegiatan yang sudah berjalan sejak tujuh tahun lalu, pada hari Sabtu terakhir di bulan Maret, beberapa negara akan berpartisipasi dalam Earth Hour dengan melakukan pemadaman listrik selama satu jam lamanya.

Apa itu Earth Hour?

Dari berbagai sumber yang dihimpun suarasuarabaya.net, Earth Hour atau dalam Bahasa Indonesia disebut jam dunia merupakan sebuah kampanye global yang dicetuskan World Wide Fund for Nature (WWF) dan Leo Burnett.

Sedikit berbeda dengan kampanye pada umumnya, kampanye earth hour berupa kegiatan pemadaman listrik selama satu jam pada sabtu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim dengan melakukan penghematan energi bumi.

Kampanye ini pertama kali dilakukan pada tahun 2007 di Sidney, Australia. Saat itu sekitar 2,2 juta penduduk kota Sidney turut berpartisipasi memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan.

Setelah itu, di tahun 2008 hingga saat ini, puluhan negara di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam kampanye tersebut, satu diantaranya adalah Indonesia.

Mengapa harus memadamkan listrik?

Setiap tahunnya, permintaan akan kesediaan listrik terus meningkat, baik untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran, ataupun industri.

Namun masyarakat banyak yang kurang tahu jika semakin tinggi konsumsi listrik maka akan semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik. Dimana 60 persen diantaranya menggunakan bahan bakar fosil.

Sementara itu, pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab utama terjadinya pemanasan global, yang berdampak pada meningkatnya suhu bumi secara global.

Di Indonesia sendiri, pasokan listrik tersebar tidak merata dan belum dapat memenuhi kebutuhan listrik di seluruh rakyat Indonesia. Sehingga di beberapa daerah kerap terjadi pemadaman bergilir dan sebagian daerah lagi belum mendapat pasokan listrik.

Dari situs WWF Indonesia dipaparkan bahwa apabila 10 persen penduduk di Jakarta saja berpartisipasi dalam earth hour selama satu jam maka dapat menghemat konsumsi listrik sebesar 300 mega watt. Itu setara dengan :
– Mematikan satu pembangkit listrik dan menyalakan sekitar 900 desa yang belum mendapatkan pasokan listrik,
– Mengurang sekitar 267,3 ton CO2,
– Daya serap lebih dari 267 pohon, dimana umumnya satu pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya,
– Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang, dimana satu pohon mampu memberikan O2 bagi dua orang dalam 20 tahun masa hidupnya,
– dan jika (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ sama dengan menghemat biaya listrik hingga Rp 216.600.000.

Sepuluh persen penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang yang mematikan dua lampu dis etiap rumah selama satu jam. (berbagai/nia/ipg)

Teks Foto:
– Ilustrasi
Foto: worldwildlife.org

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs