Menapaki usia ke-10 tahun ini, festival seni budaya Prancis, Printemps Français atau Musim Semi Prancis membuka lebih luas kolaborasi antara seniman Prancis dan Indonesia. Karya aktual sejumlah seniman yang berkolaborasi dihadirkan dalam festival di tahun 2014 ini.
Sebagai acara ke-5 pada rangkaian festival di Surabaya, menampilkan sebuah pertunjukan istimewa. Pertemuan antara Prancis dan Indonesia, pertemuan antara teater dan seni akrobat kontemporer, dalam pertunjukan yang menampilkan Anthony Weiss, seniman akrobat Prancis dan aktris Indonesia, Sha Ine Febriyanti menjanjikan tontonan menarik pada festival Printemps Français tahun ini.
Tur pertunjukan yang menampilkan akrobat udara dan monolog ini di Indonesia -setelah pentas perdana di Jakarta Maret lalu-, yaitu di 3 kota: Bandung (6 Juni), Jogjakarta (9 Juni) dan Surabaya. Di kota Surabaya, pertunjukan “Drop” diadakan oleh IFI Surabaya didukung oleh dengan Ciputra Hall – Sekolah Ciputra.
Setelah Warm pada tahun 2013, Drop adalah persembahan ke-2 dari kolaborasi yang digagas IFI antara sutradara David Bobée dan Sha Ine Febriyanti. Bobée mengkhayalkan sebuah lakon untuk Ine, perkawinan antara teater dan sirkus.
Aksi akrobat udara Anthony Weiss adalah respon terhadap monolog yang dibawakan Ine: jeritan hati perempuan yang ditinggalkan berupa surat cinta tokoh-tokoh perempuan Yunani kuno karya penyair latin, Ovid, dan perempuan-perempuan anonim karya penulis kontemporer Prancis, Ronan Chéneau.
Drop dicipta dan dikreasikan di Jakarta bulan Maret lalu, setelah residensi Sha Ine Febriyanti di Rouen, Prancis, bersama David Bobbé dan dipersembahkan di sejumlah kota dalam rangka festival Printemps Français ke-10, sebelum akhirnya dipentaskan di Prancis pada bulan Oktober mendatang. Sebelum ke Surabaya, pentas di Bandung (17 Mei), Jakarta (20 Mei).(tok/ipg)
Foto: IFI Surabaya