
Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan 75 ribu lembar masker untuk warga bila kabut asap kebakaran hutan kembali menebal di udara kota.
“Kami siapkan 50.000 sampai 75.000 masker untuk antisipasi debu asap, meskipun sudah ada hujan,” kata handra Rizal Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam C di Batam, dilansir dari Antara Minggu (16/3/2013).
Pemkot Batam bersiaga jika kabut kebakaran asap di Batam memburuk. “Kami harap hujan turun lagi, biar kualitas udara membaik,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan alat milik Balai Laboratorium Teknis Kesehatan, Kementerian Kesehatan pada Sabtu (15/3/2014), Indeks Standar Pencemaran Udara di Batam menunjukan status sedang. Namun, memang lebih buruk dari pada biasa. “Biasanya di bawah 50, saat dites 51,” kata Chandra.
Dinkes Batam juga menyurati Dinkes Provinsi Kepri untuk mendapatkan tambahan masker agar bisa dibagikan ke warga.
Sementara itu, meskipun hujan ringan mulai mengguyur Batam, namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam tetap meminta seluruh masyarakat yang tinggal di daerah itu untuk berhati-hati dan selalu mengantisipasi potensi kebakaran yang muncul akibat suhu yang tinggi.
“Diimbau agar mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan di wilayah Kepri, akibat suhu udara yang tinggi, kurangnya hujan serta kecepatan angin yang kencang,” kata Agita Devi Pratiwi Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam.
Suhu udara di Kepri diprakirakan mencapai 32 derajat Celcius dengan kecepatan angin hingga 42 km per jam.
Setelah lebih dari dua bulan tidak diguyur hujan, BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Kepri berawan dan berpeluang hujan dengan intensitas ringan yang bersifat lokal.
Pola belokan angin “shearline” di wilayah Kepri diikuti dengan nilai kandungan kelembapan udara pada lapisan atas yang relatif basah mendukung ketersediaan jumlah uap air yang dibutuhkan untuk proses pembentukan awan hujan. (ant/wak)