Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina mengatakan, Pertamina kembali menormalkan pasokan BBM subsidi ke SPBU-SPBU.
Menurut Hanung, Pertamina punya alasan kembali menormalkan pasokan BBM subsidi ke SPBU di seluruh Indonesia pasca kebijakan pemangkasan kuota harian. Menko Perekonomian menjamin, pemerintah tidak akan merugikan Pertamina.
Kata Hanung, Selasa dua hari lalu, Chairul Tanjung Menko Perekonomian menginstruksikan Pertamina tidak lagi melakukan pengendalian atau pemotongan kuota.
Sesudah instruksi itu tidak ada lagi pengendalian BBM bersubsidi, maka jatah BBM subsidi 2014 akan jebol. Tapi disisi lain, Menteri Keuangan menegaskan, Pertamina hanya boleh menyalurkan BBM subsidi sesuai pagu anggaran, tidak boleh lebih dari 46 juta KL. Sehingga kalau kuota BBM subsidi jebol maka akan menjadi risiko Pemerintah.
Selain itu, Hanung Budya menegaskan, meski tidak lagi melakukan pemangkasan kuota harian di SPBU, untuk menjaga kuota BBM subsidi 46 juta KL, tetap cukup sampai akhir 2014, Pertamina tetap diminta mendistribusikan BBM subsidi secara terukur.
Data Pertamina, per 18 Agustus 2014, sisa kuota premium subsidi tinggal 10 juta kiloliter dan solar 5,5 juta kiloliter. Kalau tidak dikurangi diperkirakan kuota solar subsidi akan habis pada 6 Desember dan premium pada 27 Desember 2014. (berbagai/ss/ipg)