Kesadaran untuk tidak ikut menambah menumpuknya jumlah sampah plastik yang terus meningkat di Surabaya, anak-anak perlu diajarkan tentang diet tas kresek sejak usia dini.
Wawan Some ketua Komunitas Nol Sampah membenarkan, bahwa pemahaman dan pengertian bahaya penggunaan plastik termasuk bahaya menggunakan tas kresek secara berlebihan, perlu diajarkan sejak dini.
“Jika anak-anak sejak usia dini sudah mengerti dan memahami bahaya sampah plastik termasuk didalamnya penggunaan tas kresek secara berlebihan, maka dikemudian hari diharapkan jumlah sampah plastik tidak bertambah,” kata Wawan Some.
Dan satu diantara upaya yang bisa dilakukan, kata Wawan, adalah memberikan pemahaman dan pengertian itu melalui bangku sekolah. “Bila perlu dijadikan bagian dari kurikulum sekolah agar siswa memahaminya,” tambah Wawan.
Sejak dini siswa tidak sekedar diberikan pengertian melalui pembelajaran dikelas-kelas, tetapi langsung diajak turun kelapangan dan melihat sendiri apa sampah plastik itu, dan bagaimana ternyata sampah plastik tidak mudah terurai.
“Dan Jumat (21/2/2014) ini bersama pelajar SAIMS, pembelajaran terkait penyadaran bahaya sampah plastik kami lakukan dengan gerakan merampok tas kresek di pasar Soponyono, Rungkut memperingati Hari Peduli Sampah 2014,” pungkas Wawan Some saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Jumat (21/2/2014).(tok/rst)