Sabtu, 23 November 2024

Diduga Sakit Jantung, Official PON Remaja Meninggal di Kamar Hotel

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan

Sharan Efendi (65) satu diantara official non kampus Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) PON Remaja 2014 meninggal dunia di kamar hotel, Kamis (11/12/2014) sekitar pukul 01.30 WIB.

Warga Jl. Langsat, Tanjung Selor Hilir, Kalimantan Utara ini, meninggal di kamar nomor 110 Hotel ZOOM Jl Jemursari no 7, Surabaya, tempat dirinya bersama rombongan menginap. Sebelum meninggal, korban sempat mengeluh sesak napas kepada rekan sekamarnya.

Kompol Naufi Hartono Kapolsek Wonocolo saat dikonfirmasi mengatakan, korban meninggal dunia diduga karena serangan penyakit jantung. Informasi dari keluarga korban yang juga ikut dalam rombongan, Efendi mempunyai riwayat sakit jantung.

“Sebelum meninggal korban sempat mengeluh sesak napas. Dari keterangan keluarga korban, yang bersangkutan juga mempunyai riwayat sakit jantung,” kata Kompol Naufil, Kamis (11/12/2014).

Dia menambahkan, korban sebelum meninggal sempat membangunkan Jayadi (43) teman se-kamarnya. Korban mengeluh sakit pada bagian dada. Kemudian se-kamarnya tersebut membangunkan rekan satu kontingen lainnya, termasuk dokter dari kontingen.

“Selang beberapa menit, korban sudah tidak bernapas. Analisa dari dokter kontingen, korban meninggal karena penyakit jantung,” ujarnya.

Pihak kepolisian, anggota Polsek Wonocolo dan tim Identifikasi Polrestabes Surabaya, langsung melakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dalam pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

“Jenazah langsung dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo, untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban,” kata Kapolsek.

Sementara itu, Dimam Abror Juraid Wakil Ketua Umum KONI Jatim saat dikonfirmasi membenarkan jika memang ada satu di antara rombongan PON Remaja kontingen Kalimantan Utara yang meninggal dunia. Namun yang bersangkutan bukan official resmi yang tercatat oleh panitia PON Remaja.

Sahran Efendi merupakan official non kampus, atau kedatangannya untuk mendukung kontingennya berjuang di PON Remaja dengan biaya sendiri, dan panitia hanya menyediakan ID Card official non kampus.

“Jadi yang bersangkutan datang dengan biaya sendiri untuk mendukung kontingennya. Setiap kontingen dari semua daerah ada official non kampusnya. Kami hanya memberikan fasilitas ID Cardnya saja, lain-lainnya ditanggung pibadi,” kata Dimam.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu pemulangan jenazah. “Kami hanya bisa membantu sebatas proses administrasinya saja,” ujarnya. (wak/ipg)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs