Event Asian Fashion Week (AFW) 2014 memasuki hari terakhir. Melibatkan 36 desainer dari 14 negara, event fashion terbesar tingkat Asian ini akan ditutup dengan memamerkan karya Bibi Russel, seorang desainer perdamaian dan kemanusiaan dari Bangladesh.
Siapa sebenarnya Bibi Russel, dalam kesempatan berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Senin (18/8/2014), Bibi sempat berbincang dengan belasan desainer lokal dari Surabaya.
Bibi Russel dikenal setelah meluncurkan desianer internasional barunya yaitu Bibi for We We atau singkatan dari Womens Empowerment (Pemberdayaan Perempuan).
Desain itu dikeluarkan setelah dia berkunjung ke Kamboja selama sembilan hari dan membuka lapangan kerja bagi 35 ribu wanita Bangladesh.
Karya Bibi juga diciptakan dengan menggandeng 17 wanita pengidap HIV. Mereka dilatih membuat garmen, seragam sekolah, serta aneka tas sederhana.
Karya-karyanya ini lantas diluncurkan untuk memperingati proyek Fashion for Development. Atas karyanya, Bibi saat itu dianugerahi sebagai Designer for Development and Artist for Peace oleh UNESCO.
Tak hanya itu, atas karya-karya yang melibatkan kaum pinggiran ini, Bibi diganjar Honorary Fellowship oleh London Institute dan Hadiah Perdamaian dari United Nations Associations of Spain.
“Saat orang melihat karya saya, saya ingin mereka memahami dan menghargai usaha yang telah diberikan untuk membuat karya tersebut. Saya ingin menjaga warisan negara saya, serta menumbuhkan kreativitas, dan menyediakan lapangan kerja, memberdayakan wanita dan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan,” kata dia.
Arwin Sharma, President and CEO Group Fashion Week mengatakan kehadiran Bibi di Surabaya jelas akan menularkan pengalaman tentang upayanya membantu wanita miskin di negaranya. “Ini sangat membantu apalagi di Surabaya banyak potensi UKM yang perlu sentuhan-sentuhan sehingga mampu bertahan dan ikut mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. (fik/rst)