Wine, yang terbersit dalam benak setiap orang pastilah minuman yang berasal dari buah anggur. Anggur yang mahal, identik dengan negara Eropa dan Amerika.
Dan Ir. Thomas Indarto P.S., MP., dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), ternyata mampu menghadirkan Wine dengan bermodalkan buah-buah segar asli Indonesia.
Proses pembuatan Wine ini terbilang sederhana. Buah yang dipilih, dicuci bersih, dan dipisahkan dari biji serta kulitnya, lalu direbus dengan air kemasan. Dan tambahkan Gula sekitar 15-20 persen.
Kemudian ditutup rapat sampai dingin dan dimasukkan ke persemaian dari bahan toples yang steril. Fungsinya untuk menumbuhkan bakteri Saccharomyces cerevisiae untuk mengeluarkan gas CO2.
Pada proses akhir, tinggal memisahkan buah dan sarinya, diendapkan sampai didapat warna wine yang bening. “Ide ini berawal dari kebutuhan anggur yang digunakan pada saat perayaan Ekaristi, ditambah mahalnya ongkos impor Wine ke Indonesia, dan tentunya bahan baku yang sulit didapatkan,” terang Thomas pada suarasurabaya.net.
Dengan bermodalkan buah segar, gula dan air, bahan baku ini disulap menjadi Wine lokal bercitarasa internasional. Beberapa buah hasil uji coba Thomas sejak tahun 2010, diantaranya buah Nangka, Sirsat, Srikaya, Sawo, Nanas, Mangga juga sudah berhasil dijadikan Wine.
Selain itu, masih ada wine unik dengan menggabungkan buah Nanas dan Anggur Bali. Hasil eksperimennya yang terbaru, memanfaatkan buah Apel serta buah Naga Merah.
“Pada buah Anggur, zat aktif yang dirombak oleh mikroba adalah gula. Sehingga semua buah yang memiliki kadar gula tinggi dengan pati yang rendah bisa dijadikan wine,” tukas Thomas antusias. Dan sayangnya, Wine karya dari Kepala Laboratorium Teknologi Pengelolaan Pangan UKWMS ini tidak untuk dikomersialkan.(tok/ipg)
Foto: Istimewa