Angkutan Kota (Angkot) yang mangkal di Terminal Bratang, tetap beroperasi seperti biasa. Meski, ada seruan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk melakukan mogok nasional.
Karena, sampai sekarang belum ada instruksi resmi dari Organda maupun Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) untuk mogok. Namun, mereka menaikan tarif Angkot 25 persen untuk penumpang.
“Belum ada perintah untuk mogok, maka kami beroperasi seperti biasa. Tapi, tarif naik Rp 1.000, sebelumnya Rp4.000 kini jadi Rp5.000,” kata Salim, sopir angkot Lyn N di Terminal Bratang kepada suarasurabaya.net, Rabu (19/11/2014).
Salim menjelaskan, kenaikan tarif dilakukan, dampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 2000, premium dari Rp 6.500 jadi Rp 8.500 per liter, dan solar Rp 5.500 jadi Rp 7.500 per liternya.
“Awalnya Rp 1000 terlalu tinggi, setelah diberi penjelsan terkait kenaikan BBM. Jika tidak dinaikan, dampaknya penghasilan menurun, biaya operasional terus meningkat, dan akhirnya banyak yang setuju,” terang dia. (jos/riy/ipg)
Teks Foto :
– Ilustrasi