Soal listrik bagaimana mendapatkannya, lalu bagaimana membaginya,
sekaligus pemasangan instalasinya, sejumlah pedagang di Pasar Pakis
Surabaya, Selasa (17/6/2014) mengaku tidak tahu menahu, lantaran
seluruhnya sudah siap digunakan saat akan berjualan.
“Pokoknya waktu itu saya langsung masuk pasar, buka lapak, semuanya
sudah ada. Termasuk listrik juga sudah ada. Lampunya juga. Kita cuma
dikasih tahu soal nyala dan matinya lampu saja. Yang lain-lain, siapa
yang masang, juga tidak tahu,” ujar Sutrisno, penjual wlijo.
Sudah sekitar 3 tahun, Sutrisno menggelar lapak di Pasar Pakis. Selama itu pula Sutrisno tidak pernah punya masalah atau gangguan terkait dengan kelistrikan ditempatnya menggelar dagangan. “Paling cuma dop yang mati. Itu saja,” sambung Sutrisno.
Hal senada juga diutarakan Mintaryani, yang sudah lebih 3 tahun
berjualan sayur mayur di Pasar Pakis Surabaya. “Tidak tahu saya siapa
yang biasanya masang listrik. Lapak saya sudah ada listriknya. Kapan
hari dop lampunya mati, diganti anak saya,” ujar Mintaryani.
Ditanya apakah ada ketentuan agar tidak menambah lampu di lapak-lapak yang sudah dipakai untuk berjualan para pedagang di Pasar Pakis, Mintaryani mengaku tidak pernah ada pemberitahuan. “Sepertinya memang tidak ada yang nambah lampu,” tambah Mintaryani saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (17/6/2014).(tok/edy)